tag:blogger.com,1999:blog-56452134246886146592024-03-05T02:36:09.786-08:00Serba SerbiInformasi dan gosip artisNarutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.comBlogger67125tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-38578723363375166762013-03-02T02:53:00.000-08:002013-03-02T10:45:55.412-08:00Jual Fanpage MurahHalooo yang suka fanspage dan yang suka mengelola fans page silahkan di tawar fanspage alamatnya di Cerita Masa Dewasa ini ane kasih gambarnya yaa http://prntscr.com/upmds silahkan di klik aja ini alamatnya https://www.facebook.com/pages/Cerita-Masa-Dewasa/350239551660538<br />
<br />
<br />
Dijual Nego silahkan jika berminat hubungi via email aja yaa veronicarezzeee@gmail.com<br />
<br />
<br />Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-58107491329953980972013-02-10T08:34:00.001-08:002013-02-10T08:34:15.229-08:00Cerita Dewasa Dengan Judul Mama Mona Mertuaku<div style="text-align: justify;">
Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Virni, dia seorang model iklan dan enam bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin. Usiaku kini 32 tahun, sedangkan Virni usia 21 tahun. Virni seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Virni, mertuaku, sebut saja Mama Mona, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Mona merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Mona bersibuk diri dengan berjualan berlian.<br /><br />Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sndiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di "Pondok Mertua Indah". Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Mona juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Mona jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya.<br /><br />Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.<br /><br />"Eh, Mama.. belum tidur.."<br /><br /><br />"Belum, Tom.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang.."<br /><br /><br />"Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat.."<br /><br /><br />"Virni.. pulangnya kapan?"<br /><br /><br />"Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu.."<br /><br /><br />"Ok.. Tom, selamat tidur.."<br /><br />Kutinggal Mama Mona yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Mona sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.<br /><br />"Selamat Pagi, Tom.."<br /><br /><br />"Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya."<br /><br /><br />"Kamu hari ini mau kemana Tom?"<br /><br /><br />"Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil.."<br /><br /><br />"Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian."<br /><br /><br />"Ok.. Ma.."<br /><br />Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan bahwa dia merasa kesepian sejak Virni makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana suaminya pun jarang datang, untungnya ada diriku walaupun baru malam bisa berjumpa. Sejak itulah aku jadi akrab dengan Mama Mona.<br /><br />Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi, aku dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.<br /><br /><br />"Tom, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach.. habis pegal banget nih.."<br /><br /><br />"Dimana Ma?"<br /><br /><br />"Sini.. Leher dan punggung Mama.."<br /><br /><br />Aku lalu berdiri sementara Mama Mona duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya, pada awalnya perasaanku biasa tapi lama-lama aku terangsang juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus kupijat dengan lembut terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya Mama Mona tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip dari punggungnya olehku dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidungku.<br /><br />"Maaf, Ma.. punggung Mama juga dipijat.."<br /><br /><br />"Iya.. di situ juga pegal.."<br /><br /><br />Dengan rasa sungkan tanganku makin merasuk ke punggungnya sehingga nafasku mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya yang mungil nan lembut, rupanya Mama Mona juga sudah mulai terangsang. "Tom, Mama kesepian.. Mama membutuhkanmu.." Aku tidak menjawab karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan. Tanganku yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan payudaranya yang kenyal tersentuh tanganku. Hal ini membuatku semakin terangsang, dan aku lalu merubah posisiku, dari belakang sofa, aku sekarang berhadapan dengan Mama Mona yang telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas olehku.<br /><br />Aku tertegun, rupanya tubuh Mama Mona lebih bagus dari milik anaknya sendiri, istriku. Aku baru pertama kali ini melihat tubuh ibu mertuaku yang toples.<br /><br /><br />"Tom, koq bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian.."<br /><br /><br />"iya.. iya.. iya Mah,"<br /><br /><br />Ditariknya tanganku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, lalu bibirku dikecupnya kembali. Aku yang terangsang membalasnya dengan memasukkan lidahku ke mulutnya. Lidahku disedot di dalam mulutnya. Tanganku mulai bergerilya pada payudaranya. Payudaranya yang berukuran 36B sudah kuremas-remas, putingnya kupelintir yang membuat Mama Mona menggoyangkan tubuhnya karena keenakan. Tangannya yang mungil memegang batangku yang masih ada di balilk celana pendekku. Diusap-usapnya hingga batangku mulai mengeras dan celana pendekku mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala batangku dengan tangannya yang lembut yang membuatku gelisah.<br /><br />Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak terpegang lagi tanganku tapi mulutku sudah mulai menari-nari di payudaranya, putingnya kugigit, kuhisap dan kukenyot sehingga Mama Mona kelojotan, sementara batangku sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras. Tanganku mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela celana dan pahanya yang putih mulus kuraba vaginanya yang berbulu lebat. Sesekali kumasuki jariku pada liang vaginanya yang membuat dirinya makin mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada batangku.<br /><br />Hampir 10 menit lamanya setelah vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tanganku dari vaginanya dan Mama Mona melepaskan tangannya dari batangku yang sudah keras. Mama Mona lalu berdiri di hadapanku, dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga aku melihatnya dengan jelas tubuh Mama Mona yang bugil dimana tubuhnya sangat indah dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan vagina yang berbentuk huruf V dengan berbulu lebat, membuatku menahan ludah ketika memandanginya.<br /><br />"Tom, ayo.. puasin Mama.."<br /><br /><br />"Ma.. tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Virni.."<br /><br /><br />"Ah.. masa sih.."<br /><br /><br />"Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi.."<br /><br /><br />"Ah.. kamu bisa aja.."<br /><br /><br />"Iya.. Ma.. bener deh.."<br /><br /><br />"Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang.."<br /><br /><br />"Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama.."<br /><br />Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga batangku sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batangku yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.<br /><br /><br />"Tom, batangmu besar sekali, pasti Virni puas yach."<br /><br /><br />"Ah.. nggak. Virni.. biasa aja Ma.."<br /><br /><br />"Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yach.."<br /><br /><br />"Ok.. Mah.."<br /><br /><br />Mulut mungil Mama Mona sudah menyentuh kepala batangku, dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diriku kelojotan, kepalanya kuusap dengan lembut. Batangku mulai dijilatnya sampai biji pelirku, Mama Mona mencoba memasukkan batangku yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala batangku saja dalam mulutnya.<br /><br />Hal ini pun sudah membuatku kelojotan, saking nikmatnya lidah Mama Mona menyentuh batangku dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya batangku dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Mona yang sudah tampak kelelahan menjilat batangku dan membuatku semakin mengguncang keenakan. Setelah itu Mama Mona duduk di Sofa dan sekarang aku yang jongkok di hadapannya. Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Vagina Mama Mona terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi bau harum menyegarkan vaginanya menusuk hidungku.<br /><br />"Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach."<br /><br /><br />"Ah, masa sih Tom, wangi mana dibanding punya Virni dari punya Mama."<br /><br /><br />"Jelas lebih wangi punya mama dong.."<br /><br />"Aaakkhh.."<br /><br /><br />Vagina Mama Mona telah kusentuh dengan lidahku. Kujilat lembut liang vagina Mama Mona, vagina Mama Mona rasanya sangat menyegarkan dan manis membuatku makin menjadi-jadi memberi jilatan pada vaginanya.<br /><br /><br />"Ma, vagina.. Mama sedap sekali.. rasanya segar.."<br /><br /><br />"Iyaah.. Tom, terus.. Tom.. Mama baru kali ini vaginanya dijilatin.. ohh.. terus.. sayang.."<br /><br />Vagina itu makin kutusuk dengan lidahku dan sampai juga pada klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidahku kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Mona menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan. "Ahh.. ahh.. oghh oghh.. awww.. argh.. arghh.. lidahmu Tom.. agh, eena.. enakkhh.. aahh.. trus.. trus.." Klitoris Mama Mona yang manis sudah habis kusedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Mona sampai terpelintir di atas sofa, hal itu kulakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama Mona.<br /><br />"Ahg.. agh.. Tom.. argh.. akh.. akhu.. keluar.. nih.. ka.. kamu.. hebat dech.." Mama Mona langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya, sementara aku yang merasa segar setelah menelan cairan vagina Mama Mona, langsung berdiri dan dengan cepat kutempelkan batang kemaluanku yang dari 30 menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang vagina Mama Mona yang sudah kering dari cairan. Mama Mona melebarkan kakinya sehingga memudahkanku menekan batangku ke dalam vaginanya, tapi yang aku rasakan liang vagina Mama Mona terasa sempit, aku pun keheranan.<br /><br />"Ma.. vagina Mama koq sempit yach.. kayak vagina anak gadis."<br /><br /><br />"Kenapa memangnya Tom, nggak enak yach.."<br /><br /><br />"Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang Ma, karena vagina Virni sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?"<br /><br /><br />"Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, vaginanya harus Mama rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang nusuk.."<br /><br /><br />"Iya Ma, saya senang bisa menusukkan batang saya ke vagina Mama yang sedaap ini.."<br /><br /><br />"Akhh.. batangmu besar sekali.."<br /><br /><br />Vagina Mama Mona sudah terterobos juga oleh batang kemaluanku yang diameternya 4 cm dan panjangnya 28 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.<br /><br />Pinggulku kugerakan maju-mundur menekan vagina Mama Mona yang sudah tertusuk oleh batangku, Mama Mona hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuatku semakin semangat menggenjotnya hingga sampai semua batangku masuk ke vaginanya. "Tom.. nggehh.. ngghh.. batangmu menusuk sampai ke perut.. nich.. agghh.. agghh.. aahh.. eenaakkhh.." Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan batangku ke vaginanya Mama Mona terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya. Payudara Mama Mona yang ranum dan terbungkus kulit yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulutku. Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Mona belingsatan, tangannya membekap kepalaku di payudaranya sedangkan vaginanya terhujam keras oleh batangku selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Mona berteriak dengan lenguhan karena cairan telah keluar dari vaginanya membasahi batangku yang masih di dalam vaginanya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya dan pahaku hingga berasa lengket.<br /><br />"Arrgghh.. argghh.. aakkhh.. Mama.. keluar nich Tom.. kamu belum yach..?" Aku tidak menjawab karena tubuhnya kuputar dari posisi terlentang dan sekarang posisi menungging dimana batangku masih tertancap dengan kerasnya di dalam vagina Mama Mona, sedangkan dia sudah lemas tak berdaya. Kuhujam vagina Mama Mona berkali-kali sementara Mama Mona yang sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman batangku, Payudaranya kutangkap dari belakang dan kuremas-remas, punggungnya kujilat. Hal ini kulakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Mona meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan aku mencapai puncak juga dimana cairanku kubuang dalam vagina Mama Mona hingga banjir ke kain sofa saking banyaknya cairanku yang keluar. "Akhh.. akh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali.." Aku pun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertuaku, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Mona yang sudah lemas lebih dulu.<br /><br />Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Mona, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Mona memelukku dan mencium pipiku.<br /><br /><br />"Tom, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi batangmu yach, boleh khan.."<br /><br /><br />"Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba vagina Mama dan sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Virni nggak pulang."<br /><br /><br />"Iya, Tom.. kamu mau ngeloni Mama kalau Virni pergi?"<br /><br /><br />"Iya Ma, vagina Mama nikmat sih."<br /><br /><br />"Air manimu hangat sekali Tom, berasa dech waktu masuk di dalam vagina Mama."<br /><br /><br />"Kita Main lagi Ma..?"<br /><br /><br />"Iya boleh.."<br /><br />Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu aku selalu tidur di kamar Mama jika istriku ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai sekarang.<br /><br />TAMAT<br /><br /></div>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-70542295234018370802013-02-07T10:02:00.000-08:002013-02-07T10:02:03.439-08:00 Ceriita Dewasa adik sepupu istriku<div style="text-align: justify;">
Pertama kali aku mengenal dirinya, aku kagum dengan budi pekerti dan kesopanan bicaranya. Saat itu aku masih ingat, dia sudah duduk di bangku akhir SLTP dan usianya menginjak 15 tahun, namanya Eva, ya.. Eva, cantik sekali namanya secantik orangnya. Waktu itu aku sudah bertunangan dengan kakak sepupunya yang sekarang telah menjadi istri tercintaku dan dikaruniai seorang putra yang lucu.<br /><br />Tiga tahun kemudian adik sepupu istriku Eva datang ke rumahku dan memintaku untuk membantu mencarikan PTS di kotaku. Aku dan istriku jadi repot dibuatnya karena harus mengantarkan dia untuk daftar, test dan cari kost. Selama membantu dia, aku mendapatkan pengalaman yang sangat menarik dan membuatku bertanya-tanya dalam hati.<br /><br />Selama aku membantunya mencarikan PTS di kotaku, dia sering mencuri pandang ke arahku dengan pandangan yang nakal, kemudian terseyum sambil memandang kejauhan. Hampir tanpa ekspresi, aku pun terdiam sampai dia berlalu. Aku terkejut bukan karena cara pandangannya kepadaku, tapi dia sendiri itu yang membuat jantungku berdetak lebih cepat. Aku kemudian berandai-andai, jika waktu berpihak kepadaku, jika keberuntungan mendukung, jika kesempatan mau sedikit saja berbaik hati. Mungkin juga aku yang terlalu berharap dibuatnya, sebenarnya batinku tidak setuju untuk menyebutnya begitu.<br /><br />Sesungguhnya kita sering diganggu oleh ketidakpastian yang menghantui kotak pikiran, namun setelah kenyataan dihadapan mataku, maka baru sadar. Aku takut tidak dapat mengendalikan diriku lagi. Pada suatu hari dia datang ke rumahku, karena ada hari libur besoknya, dia mau menginap di rumahku. Hatiku jadi gelisah, aku ingin melakukan sesuatu, mengalirkan magma yang meledak-ledak dalam diriku. Tapi batin dan nuraniku melarangnya, tidak sepantasnya itu terjadi padaku dan sepupuku.<br /><br />"Kak, tolong aku dong!" Pandangannya menusuk, menembus dadaku hingga jantungku, serasa ingin meloncat.<br /><br /><br />"Jika Kakak tak keberatan, Eva minta diajarin naik motor bebek", matanya mengerling ke arahku serasa terseyum manis.<br /><br />Belum pernah aku menerima tawaran seperti ini dari wanita. Kau telah menyentuh sisi paling rawan dalam hatiku. Aku mengangguk sambil tetap mencengkram wajahnya dengan tatapanku, sayang untuk dilepaskan. Wajahnya lembut, tenang dan dewasa, kalau saja tubuhnya setinggi minimal 175 cm, pastilah sudah menjadi bintang film sejak lama. Rambutnya sebahu, kulitnya kuning langsat, Pokoknya mantap!<br /><br />"Mengapa memilih Kakak? Mengapa tidak kepada pacarmu atau temanmu yang lain?" tanyaku.<br /><br /><br />"Saya telah memilih Kakak", katanya manja. Aku mulai menggodanya..<br /><br /><br />"Memilih Kakak?" Dia mengangguk lugu, tetapi semakin mempesona.<br /><br /><br />"Kalau begitu, jangan protes apa-apa, kamu Kakak terima menjadi murid, sederhana bukan?" kataku.<br /><br /><br />"Kakak akan menyesal jika melewatkan kesempatan ini, sebab Kakak ingin tercatat dalam hati sanubari Eva yang paling dalam sebagai orang paling berjasa menumbuhkan dan menyemaikan bakat naik motor kepada Eva gadis yang manis, kandidat peraih Putri Indonesia." Tawanya meledak, matanya menyepit, bibirnya memerah. Pipinya juga, duhh..!<br /><br /><br />"Kapan Kak belajarnya?" tanya dia.<br /><br /><br />"Sekarang", jawabku.<br /><br />Kemudian kami pamit kepada istriku, dan aku mengeluarkan motor bebek, kuhidupkan mesinnya. Aku duduk di depan dan dia di belakangku, aku mencari daerah yang sepi lalu lintasnya. Setelah sampai di daerah yang lalu lintasnya kurasa sepi, aku menghentikan dan turun dari motor. Kemudian aku memberikan beberapa petunjuk yang diperlukan dan mempersilakan dia untuk duduk di depan dan aku di belakangnya. Beberapa menit kemudian motor mulai jalan pelan dan bergoyang-goyang hingga mau jatuh. Terpaksa aku membantu memegang stang motor, aku tidak sempat memperhatikan lekuk tubuhnya. Badannya sangat indah jauh lebih indah dari yang aku bayangkan. Lehernya yang putih, pundaknya, buah dadanya.. Akh..!<br /><br />Setelah aku membantu memegang stang, motor dapat berjalan dengan stabil, aku mulai dapat membagi konsentrasi. Aku merasakan kehangatan tangannya, telapak tanganku menumpuk pada telapak tangannya. Kuusap tangannya, dia nggak bereaksi, mungkin karena lagi konsentrasi dengan jalan. Kemudian aku merapatkan dudukku ke depan sehingga kemaluanku merapat pada punggung bagian bawah. Hidungku kudekatkan ke belakang telinganya, tercium bau wangi pada rambutnya. Aku mulai terangsang, kemaluanku mulai tegak di balik celana dalam yang kupakai.<br /><br />Karena dia sudah mulai dapat menguasai motor, sementara aku masih dapat mengontrol diriku dengan baik, kutawarkan untuk latihan sendiri dan aku menunggu di warung saja. Tapi dia nggak mau, dia ingin aku tetap duduk di belakangnya. Aku jadi khawatir sendiri, kalau begini terus akan berbahaya, imanku kuat tapi barangku nggak mau diajak kompromi.<br /><br />Akhirnya timbul dalam pikiranku untuk sekedar berbuat iseng saja. Kemudian aku pura-pura menjelaskan soal lalu lintas, aku merapatkan badanku sampai kemaluanku menempel di bawah punggungnya. Eva pasti juga dapat merasakan kemaluanku yang tegak. Tapi dia cuma diam saja, kubisikan di telinganya..<br /><br />"Eva, kamu cantik sekali!" kataku dengan suara bergetar.<br /><br />Tetapi dia tetap tidak bereaksi, kemudian aku meletakkan kedua tanganku di kedua pahanya. Rupanya dia tetap tidak bereaksi, aku jadi semakin berani mengusap-usap pahanya yang terbuka, karena dia memakai celana pendek.<br /><br />"Akh.. Kakak nakal! Entar dimarahi Kak Lina lho, kalau ketahuan!", katanya manja.<br /><br /><br />"Kalau Eva nggak cerita, ya.. Nggak ada yang tahu! Emang Eva mau cerita sama Kak Lina?" tanyaku.<br /><br /><br />"Ya.. Nggak sih", katanya.<br /><br /><br />"Kalau gitu kamu baik dech", kataku.<br /><br />Karena mendapat lampu hijau aku semakin berani, kukatakan bahwa payudaranya sangat bagus bentuknya, lebih bagus dari punya kakaknya, Lina. Dia tampak senang.<br /><br />"Kakak ingin sekali menyentuhnya, boleh nggak?" kataku meluncur dengan begitu saja.<br /><br /><br />"Akh.. Kakak nakal", katanya manja.<br /><br />Aku semakin nekat saja, sebab dari jawabannya aku yakin dia nggak keberatan. Kemudian tanganku pelan-pelan mulai menyentuhnya dan kemudian memegang penuh dengan telapak tanganku. Wah, rasanya keras sekali, kucoba meremasnya dan dia sedikit terkejut. Aku tidak dapat memegang lama-lama sebab harus membagi konsentrasi dengan jalan. Yang jelas kemaluanku semakin berdenyut-denyut.<br /><br />Aku tersentak waktu dia mengerem motor dengan mendadak untuk menghindari lubang. Tubuhku menekan tubuhnya hingga membuat kesadaranku pulih, akhirnya aku memutuskan untuk mengajaknya pulang. Aku sempat melihat kekecewaan di matanya. Tapi mau bagaimana lagi itu jalan terbaik, agar aku tidak sampai terjebak pada posisi yang sulit nantinya.<br /><br />Besok paginya, waktu aku mau berangkat bekerja, istriku memintaku untuk mengantarkan Eva dulu ke tempat kostnya. Tentu saja aku bersedia, malah jantungku menjadi berdebar-debar. Nggak lama kemudian Eva mendekati kami.<br /><br />"Kak, antarin Eva dulu dong? Eva ada kuliah pagi nich! Teman Eva nggak jadi menjemput", katanya.<br /><br /><br />"Ayo!" ajakku sambil masuk ke dalam mobil.<br /><br /><br />"Eva mau mandi dulu ya Kak!" katanya.<br /><br /><br />"Nggak usah, nanti keburu macet di jalan, mandinya nanti aja di kost.", jawabku.<br /><br />Di dalam hatiku aku sudah berjanji bahwa aku harus dapat mengendalikan diri. Sehingga selama dalam perjalanan aku banyak diam. Akhirnya dia mulai membuka pembicaraan..<br /><br />"Kak, kok diam aja sih? Marah ya? Anterin Eva pulang!" kata Eva.<br /><br /><br />"Kakak cuma lagi kurang enak badan saja", jawabku sekenanya.<br /><br />Setelah sampai di depan rumah kostnya, dia minta aku untuk ikut masuk, mengambil mainan yang telah dibelikannya untuk anakku. Mulanya aku menolaknya, tapi karena dia mau buru-buru berangkat kuliah dan juga belum mandi, sedangkan kamarnya di lantai 3. Aku jadi kasihan kalau dia harus naik turun tangga hanya untuk mengambilkan mainan saja. Akhirnya aku mengikutinya dari belakang, aku sempat heran dan tanya kepada dia..<br /><br />"Kok sepi sekali?"<br /><br />Ternyata kata Eva semua sudah pada berangkat kuliah. Kemudian aku disuruh menunggu di kamarnya, sementara dia mandi. Setelah selesai mandi dia masuk ke kamar, wajahnya kelihatan segar.<br /><br />"Lho kok nggak ganti pakaian?" tanyaku.<br /><br /><br />"Iya, tadi temanku kasih tahu kalau dosennya nggak masuk, jadi Eva nggak perlu buru-buru lagi." katanya. Sementara aku duduk di tempat tidurnya, dia mengambilkan mainan yang akan diberikan pada anakku.<br /><br /><br />"Ini Kak", katanya sambil duduk di sampingku.<br /><br /><br />"Wah bagus sekali. Terima kasih ya!" kataku.<br /><br />Sewaktu aku mau berpamitan keluar, pandangan mataku beradu dengannya, hati ini kembali berdebar-debar, pandangan matanya benar-benar meluluh-lantakan hatiku dan menghancurkan imanku. Aku tidak jadi berdiri, kupegang tangannya. Kuusap dengan penuh perasaan, dia diam saja, kemudian kupegang pundaknya, kubelai rambutnya..<br /><br />"Eva kamu cantik sekali", kataku dengan suara bergetar, tapi Eva diam saja dengan muka semakin menunduk. Kemudian aku meletakkan tanganku di pundaknya. Dan karena dia diam saja, aku jadi semakin berani, kucium di bagian belakang telinganya dengan lembut, rupanya dia mulai terangsang. Dengan pelan-pelan badan Eva aku bimbing, kuangkat agar berada dalam pangkuanku.<br /><br />Sementara kemaluanku semakin menegang, usapan tanganku semakin turun ke arah payudaranya. Aku merasa nafas Eva sudah memburu seperti nafasku juga. Aku semakin nekat, tanganku kumasukan ke dalam kaosnya dari bawah. Pelan-pelan merayap naik ke atas mendekati panyudaranya, dan ketika tanganku sudah sampai ke pinggiran payudaranya yang masih tertutup dengan BH-nya, kuusap bagian bawahnya dengan penuh perasaan, dia menggelinjang dan menoleh ke arahku dengan mulut sedikit terbuka.<br /><br />Aku jadi tidak tahan lagi, kutundukan muka kemudian mendekatkan bibirku ke bibirnya. Ketika bibir kita bersentuhan, aku merasakan sangat hangat, kenyal dan basah. Aku pun melumat bibirnya dengan perasaan sayang dan Eva membalas ciumanku, pelan-pelan lidahku mulai menjulur menjelajahi ke dalam mulutnya dan mengkait-kaitkan lidahnya, membuat nafas Eva semakin memburu.<br /><br />Tanganku pun tidak tinggal diam, kusingkapkan BH-nya ke atas, sehingga aku dapat dengan leluasa memegang payudaranya. Aku belum melihat tapi aku sudah dapat membayangkan bentuknya, ukurannya tidak terlalu besar dan terlalu kecil, sehingga kalau dipegang rasanya pas dengan telapak tanganku. Payudaranya bulat dengan punting yang tegak bergetar seperti menantangku. Kuusap dan kuremas, Eva mulai merintih.<br /><br />Kemudian Eva kurebahkan di kasur, kulepas kaosnya dan BH-nya sehingga tampak pemandangan yang sangat menakjubkan. Dua buah gundukan yang berdiri tegak menantang, kupandangi badannya yang setengah telanjang. Kemudian mulutku pelan-pelan kudekatkan ke buah dadanya, dan ketika mulutku menyentuh buah dadanya, Eva merintih lebih keras. Nafsuku semakin naik, kuciumi susunya dengan tidak sabar. Putingnya kukulum dengan lidahku, kuputar-putar di sekitar putingnya dan susunya yang sebelah kuremas dengan tanganku.<br /><br />"Aduuhh.. Ahh.. Ah", Eva semakin mengerang-erang dan dengan gemas putingnya kugigit-gigit sedikit.<br /><br />Badannya menggelinjang membuatku semakin bernafsu untuk terus mencumbunya. Sekarang tanganku mulai beroperasi di daerah bawah, kubuka celana pendeknya hingga sekarang hanya mengenakan celana dalam saja, rupanya celana dalamnya sudah basah. Akhirnya kulepas sekalian, sehingga tampak vaginanya yang masih kencang dan ditumbuhi rambut yang tidak banyak, membuat kemaluanku semakin tegang.<br /><br />Kubersihkan vaginanya dengan bekas celana dalamnya. Kemudian kupandangi dan kuusap-usap dengan penuh perasaan, Eva tampak sangat menikmati sekali, dan saat jariku menyentuh klitorisnya, Eva menggelinjang dengan keras. Sementara klitorisnya masih kuusap-usap dengan jariku, Eva semakin menggeliat-liat. Pada saat itu aku ingin sekali mencium vaginanya, karena sudah terangsang sekali. Saat aku mau menunduk untuk mencium, kuangkat tanganku tapi pada saat itu dia langsung merapatkan kedua pahanya dan badannya tegang sekali dan tersentak-sentak selama beberapa saat.<br /><br />"Aahhkk.. Oohh.. Kak, aahh!"<br /><br />Akhirnya Eva diam beberapa saat, kudiamkan saja, sebab dia baru saja merasakan orgasme. Tubuhnya terkulai lemas, aku jadi kasihan sehingga senjataku juga ikut-ikutan turun. Dengan penuh rasa kasih sayang aku menghampirinya, duduk di pembaringan sejajar dengan buah dadanya dan menghadap ke arah wajahnya. Tubuhnya kututupi dengan selimut. Kubelai rambutnya dan kucium keningnya, rupanya dia terharu dengan perilakuku. Baru saja aku mau berdiri, tanganku diraihnya, kemudian aku duduk lagi, tahu-tahu tangannya sudah ada di atas pahaku.<br /><br />"Kak, baru kali ini Eva merasakan sensasi yang sangat luar biasa nikmatnya, sebab yang namanya disentuh oleh laki-laki Eva belum pernah, apalagi pacaran. Jadi Kakak adalah orang yang pertama yang menyentuh Eva, tapi Eva senang kok Kak. Tadi Eva merasakan nikmatnya sampai tiga kali Kak, Eva sangat puas Kak!"<br /><br />Dalam hatiku bertanya mengapa bisa sampai 3 kali, padahal aku kira cuma sekali. Pantas dia langsung KO. Mungkin karena dia tidak pernah dijamah laki-laki, jadi tubuhnya sangat sensitif sekali.<br /><br />"Kok diam saja, Kak? Apa Kakak juga udah puas?" tanyanya.<br /><br /><br />"Eva nggak usah pikirin Kakak, yang penting kamu sudah dapat merasakan nikmatnya orang bercumbu yang seharusnya belum boleh kamu rasakan. Sekarang Kakak mau berangkat bekerja dulu, oke!" kataku.<br /><br /><br />"Kak gimana caranya biar Kakak juga bisa merasakan nikmat", katanya dengan lugu. Tangannya yang masih ada di atas pahaku tahu-tahu sudah melepas sabukku dan membuka celanaku.<br /><br /><br />"Biar Eva juga mau pegang punya Kakak seperti tadi Kakak pegang punya Eva, tadi waktu Kakak pegang memek Eva dan mengusap-usap, Eva mendapat kenikmatan luar biasa, berarti kalau punya Kakak Eva pegang dan diusap-usap pasti Kakak juga merasa nikmat", katanya sok tahu.<br /><br />Sekarang celana dalamku sudah kelihatan dan Eva mulai memegang dan meremasnya dari luar. Kemaluanku jadi tegak dan menyembul keluar dari celana dalamku. Dia terkejut dan takjub, "Wuah besar sekali." Kalau sudah begini aku jadi lupa lagi dengan diriku, aku menurunkan celana dalamku agar dia dapat leluasa memainkannya. Kemaluanku yang sudah sangat tegak digenggamnya dengan telapak tangannya dan diremasnya.<br /><br />"Akh.. Eva, enaakk", dia tambah bersemangat. Jari-jarinya mengusap-usap kepala kemaluanku.<br /><br /><br />"Eva, teruskan sayang.." kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi. Aku merasa kemaluanku sudah keras sekali. Eva meremas dan mengurut kemaluanku semakin cepat.<br /><br /><br />"Eva!" seruku.<br /><br /><br />"Kakak akan terasa lebih nikmat kalau Eva mau menciumnya!"<br /><br />Kemudian kupindahkan kepalanya di pahaku dan susunya menempel dipunggungku, aku ajari dia, mulanya kusuruh cium batang kemaluanku kemudian kusuruh jilati dengan lidahnya. Aku merasakan sesuatu yang lain yang tidak kualami jika dengan istriku, mungkin karena Eva masih gadis, lugu dan tubuhnya belum pernah dijamah sedikitpun oleh laki-laki.<br /><br />Rupanya Eva juga menikmati dan mulai terangsang. Karena posisi kami kurang bebas, aku membimbing Eva bangun dari pembaring dan duduk di lantai sementara aku tetap duduk di pembaring, sehingga mukanya tepat di depan selangkanganku. Kini dengan leluasa dia dapat melihat kemaluanku yang semakin keras. Kemaluanku terus dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak.<br /><br />Mulutnya perlahan mulai didekatkan ke arah kemaluanku dan bibirnya mengecup kepala kemaluanku, tangannya memegang pangkal kemaluanku. Mulutnya mulai ditempelkan pada kepala kemaluanku dan lidahnya kusuruh menjilati ujungnya. Dan aku mulai menyuruhnya untuk dikulum di dalam mulutnya, mulutnya mulai dibuka agak lebar dan kemaluanku bagian ujungnya mulai dikulum, aku semakin keenakan.<br /><br />"Eva.. ennaak! Terus sayang, masukan terus lebih dalam lagi, nah.. Begitu sayang."<br /><br />Rambutnya kuusap-usap dan kepalanya pelan-pelan kutarik kemudian kudorong lagi ke arah kemaluanku. Rupanya dia tahu maksudku, kemudian dia maju mundurkan kemaluanku di dalam mulutnya. Aku merasa sudah nggak tahan, apalagi sewaktu Eva melakukannya semakin cepat. Ketika aku merasa spermaku mau keluar, pelan-pelan kutahan gerakan kepalanya, maksudku mau menarik kemaluanku keluar dari mulutnya. Tetapi dia malah melawan gerakanku, dengan memegang pangkal kemaluanku lebih kuat dan mempercepat gerakannya. Akhirnya aku tidak dapat menahan lebih lama lagi..<br /><br />"Aahh, aahh, aahh..!"<br /><br />Spermaku keluar di dalam mulutnya dengan rasa nikmat luar biasa dan badanku sampai tersentak-sentak. Kemudian kemaluanku kutarik dari mulutnya. Aku melihat di mulutnya belepotan dengan spermaku, kuangkat dia dan kududukkan di pahaku, tanganku yang sebelah kiri menopang kepalanya, sedangkan tanganku yang kanan membersihkan mulutnya.<br /><br />"Kamu pintar sekali, Kakak mendapatkan kenikmatan yang luar biasa", kataku berbisik.<br /><br /><br />"Eva.. Juga Kak, sekarang Eva merasakan tulang-tulang Eva seperti lepas!" Kemudian kuangkat tubuhnya yang masih telanjang, kurebahkan di pembaringan. Aku sendiri merapikan pakaian dan langsung pamit pulang.<br /><br />Setelah kejadian tersebut aku sangat merasa menyesal, tapi lagi-lagi sudah terlambat, tapi hatiku mengatakan tidak ada yang terlambat, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Aku kembali berjanji dalam hatiku cukup sampai di sini.</div>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-44898685323945854182013-02-03T08:55:00.000-08:002013-02-03T08:55:22.307-08:00Keluaran Togel Singapura Senin 4 Februari 2013Mau tau keluaran togel terbaru buat hari senin dan selasa besok makanya selalu aja simak keluaran togel singapura hari ini hanya disini dan prediksi keluaran nya adalah simak di bawah ini ya<br />
<br />
<br />
KEPALA : 564<br />
EKOR : 451<br />
COLOK BEBAS : 78<br />
<br />
Nah namanya juga prediksi keluaran jadi ya kalao bleset jangan salahkan ya lagian itu hanya masukan aja semoga sukses dengan tebakan angkanaya <br />
<table align="center" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 13.5px;"><b><i>Toto Singapore (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><table align="center" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 13.5px;"><b><i>Toto Singapore (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>2398</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"> </td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;"><b><i>Toto Laos (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>8141</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Second Prize : <b>6635</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Third Prize : <b>3526</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>2398</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><table align="center" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 13.5px;"><b><i>Toto Singapore (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>2398</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"> </td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;"><b><i>Toto Laos (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>8141</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Second Prize : <b>6635</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Third Prize : <b>3526</b></span></td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;"><b><i>Toto Laos (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>8141</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Second Prize : <b>6635</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Third Prize : <b>3526</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 13.5px;"><b><i>Toto Singapore (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>2398</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"> </td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;"><b><i>Toto Laos (03-02-2013)</i></b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">First Prize : <b>8141</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Second Prize : <b>6635</b></span></td></tr>
<tr><td align="center"><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: 14px;">Third Prize : <b>3526</b></span></td></tr>
</tbody></table>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-32828924419660279882013-02-03T08:18:00.001-08:002013-02-03T08:18:12.286-08:00Cerita Dewasa Adik Iparku<div style="text-align: justify;">
mau baca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html" target="_blank">cerita dewasa</a> lagi nih buat loe semua Aku masih ingat pada waktu itu tanggal 2 Maret 1998, aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya. Pada saat adik iparku sebut saja Novi memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Novi mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang, Novi mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Aku tanya apakah Novi bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, "Bisa Mas.."<br /><br />"Kalau begitu mari kita pulang" pintaku. "E.. sebelum pulang kita makan dulu, kamu kan lapar Novi." Kemudian Novi menggangguk. Setelah beberapa saat Novi merasa badannya agak lemas, dia bilang, "Mas mungkin aku masuk angin nich, habis aku kecapekan belajar sih tadi malam." Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa, lantas dia bilang, "Biasanya dikerokin Mas.." "Wah.. gimana yach.." kataku. "Oke kalau begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu.." Novi hanya mengangguk saja.<br /><br />Lantas aku dan Novi mencari losmen sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang kupilih. Setelah pesan kamar, aku dan Novi masuk ke kamar 11 di ruang atas. "Terus gimana cara Mas untuk ngerokin kamu Nov", tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Novi sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku pun segera menghampirinya. "Sini dong, Mas kerokin.." Dan astaga si Novi buka bajunya, yang kelihatan BH-nya saja, jelas kelihatan putih dan payudaranya padat berisi. Lantas si Novi tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggungnya dan mulai mengeroki punggungnya.<br /><br />Hanya beberapa kerokan saja.. Novi bilang, "Entar Mas.. BH-ku aku lepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin aku." Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk mengeroki punggungnya. Setelah selesai semua aku bilang, "Sudah Nov.. sudah selesai." Tanpa kusadari Novi membalikkan badannya dengan telentang. "Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian." Aku senang bukan main. Jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Aku berkali-kali berkata, "Maaf Dik yach.. aku nggak sengaja kok.." "Nggak apa-apa Mas.. teruskan saja."<br /><br />Hampir selesai kerokan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. Aku pegang payudaranya, aku elus-elus. Si Novi hanya diam dan memejamkan matanya.. lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Novi mendesis, "Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh.." Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, "Jangan Mas.. jangan Mas.." Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali. Lantas tanpa diperintah oleh Novi aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, "Yach Mas.." Kini Novi sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 20 tahun tamat SMA. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan, "Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas.."<br /><br />Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Novi sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Novi memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, "Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Novi nggak mau." Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. "Jilatin saja coba.." pintaku. Lantas Novi menjilati penisku, lama-kelamaan dia mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah "Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku." katanya. "Isep lagi saja Nov.." Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Novi.<br /><br />Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Novi. "Novi.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu", kataku. Novi bilang, "Jangan Mas.. aku kan masih perawan." katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, "Mas.. Mas.. jangan.." Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Novi menjerit, "Ahk.. Mas.. jangan.."<br /><br />Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Novi menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, "Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan.." Lalu Novi menangis, "Mas.. jangan dong.." Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.<br /><br />Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. "Ah.. Mas.. ah.. Mas.." Rupanya Novi sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. "Mas.." Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. "Mas.. Mas.." Dan aku merasakan vagina Novi mengeluarkan cairan. Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. "Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi.." pinta Novi. Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Novi mengisapnya. Novi mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. "Hem.. hem.. nikmat.. Mas.." Aku bilang, "Terus Nov.. aku mau keluar nich.." Novi mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Novi. Novi segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. "Ah.. ah.. Novi.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Nov.. maaf.. yach!" "Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas.." Lantas Novi bersandar di pangkuanku. Kuciumi lagi Novi dengan penuh kesayangan hingga akhirnya aku dan Novi pulang dan setelah itu aku pun masih menanam cinta diam-diam dengan Novi kalau istriku pas tidak ada di rumah.<br /><br />Novi.. Novi.. Novi sayangku, terima kasih.<br /></div>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-58427928961216016692012-11-28T21:26:00.002-08:002012-11-28T21:26:42.689-08:00Cerita Dewasa Di Sore hari Yang dingin<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tambahan lagi <b>koleksi cerita dewasa</b> buat anda semua penggemar cerita dewasa silahakan langsung aja di nikmati ya </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUou4ui4pNE1rLbbT90nCbFsqqJiOkMM0Z3DfdI2Jwh5YRc1kBIl6n2thAIohqObVt0NmpLXDmnd_5Upavmtrsr0p1VFD1m_AVc3pGHNrRj6zADNcNFSXLggJhcdoYWK1Z5lUg1a9FYHIx/s1600/koleksi+cerita+dewasa+terbaru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUou4ui4pNE1rLbbT90nCbFsqqJiOkMM0Z3DfdI2Jwh5YRc1kBIl6n2thAIohqObVt0NmpLXDmnd_5Upavmtrsr0p1VFD1m_AVc3pGHNrRj6zADNcNFSXLggJhcdoYWK1Z5lUg1a9FYHIx/s320/koleksi+cerita+dewasa+terbaru.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hujan
turun deras disekitar rumah, beberapa aktivitas terhenti karena basah,
sore itu tepat pukul 13.00 Wib. Ada seorang gadis di seberang jalan yang
sedang basah kuyup kedinginan berteduh menunggu hujan berhenti, Baju
yang sudah kepalang basah, terlihat wanita turun dari sebuah motor
bermerek honda Bit menghampiri kios kosong. Hari semakin menjadi-jadi
gelap seakan malam tidak ada satu orang pun terlihat lalu lalang di
jalan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit
perkenalkan aku sering disapa, di balik kamar sebuah gorden bewarna
biru aku melihat ada seorang gadis yang sejak 10 menit lalu berada di
seberang jalan kebetulan saling berhadapan rumah ku yang menhadap barat
tepat matahari terbenam, dan wanita itu ada di arah timur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa
menit beralu hujan turun semakin deras, tak tau kapan berhenti karena
mendung dilangit berwarna putih keabu-abuan menandakan hujan akan turun
lama. Sambil duduk santai ditemani buku bacaan ringan dengan segelas
kopi panas bersantai melihat satu persatu menyaksikan hujan turun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sambaran
kilat menjadi pemandangan berbeda sore itu, waktu telah menunjukan
pukul 15.40 Wib hujan tidak kunjung berhenti malah tiupan angin dari
arah utara menuju ke selatan semakin kuat terasa, pohon yang
melambai-lambai dengan keras karena tertiuo angin masih terlihat jelas
disekitar rumah ku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bersantai
di tengah rintikan hujan seri itu memberikan banyak kesegaran bagi
otak, ku putar sebuah lagi pop asli indonesia yang sedang lagi buming
yaitu separuh aku NOAH dari ponsel samsung ku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak
tergelitik pikiran ku untuk melakukan aktivitas lain kecuali bersantai
dan menggu sampai hujan berhenti barangkali nanti ada sesuatu pekerjaan
rumah yang bisa dikerjakan. Sesekali mata ini melihat keseberang jalan
tempat dimana ada seorang wanita yang menggunakan baju putih berteduh di
kios tadi. Tenyata ia masih berada disana, hati ini sangat tersentuh
hibah melihat seorang wanita sendirian di tengah hujan angin dan
sambaran petir. Hati ini mulai tergerak untuk meberikan tawaran mampir
kerumah kebetulan hari itu orang tua ku sedang berada di kantor belum
pulang kerja dan adik laki-laki masih bersekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada
niat baik untuk mengajak wanita itu ke rumah, karena jarak kios tempat
wanita itu berteduh tidak begitu jauh dengan rumah ku sekitar radius 15
Meter. Tetapi rasa malas masih menyelimuti diri ini, Aku memastikan dari
jendela kamar, melihat kearah wanita itu yang menggunakan gaun putih
yang sudah basah dari 40 menit lalu, ia besandar di samping kiri kios
yang menghadap ke arah timur disana memang Cuma ada satu kios saja
berdiri sedangkan disebelah rumah ku ada 10 rumah yang berbanjar seperti
perumahan biasa pada umunya menghadap kejalan. Nampak si wanita
kedinginan menggigil karena hampir 1 jam berada disana dengan posisi
baju basah kuyup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya
tepat pukul 15.45 Wib atau 5 menit setelah melihat si wanita dari kamar
jendela tempat ku biasa tidur. Aku memutuskan untuk pergi membawa
sebuah payung untuk menghapiri si wanita yang belum aku ketahui namanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ditengah
hujan deras aku memutuskan untuk menyebarangi jalan dan menghampiri si
wanita, dengan menggunakan jaket serta mantel hujan melangkah kedepan.
Setiba di kios aku tidak melihat wanita yang ku bicarakan sebelumnya
dari depan kios tak tampak ada wanita itu, rupanya ia berada di belakang
kios tepat dekat tangga ada seperti tempat kecil disana rupanya si
wanita berada dengan posisi tidak lagi menggunakan gaun putihnya karena
terlihat gaun itu di jemur sekitar 30 detik lalu karena mungkin ia tidak
tahan lagi dengan kondisi dingin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku
masih belum menyapa si wanita karena terlihat ia sedang duduk meringkuk
sendirian dengan menggunakan pakaian dalam beha bewarna putih dan
sempak bewarna pink. Aku merasa takut pikir kalau sampai saya
mengejutkan nya ia akan berteriak dengan keras disangka ingin
macem-macem.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
otak ku niat baik ku sudah kepalang tanggung sebab sudah ada disana
tidak tau kalau yang ia lakukan adalah menjemur baju dengan tujuan
supaya kering, aku berfikir kalau saya langsung blak-blakan mengatakan
sebenarnya pasti ia akan merasa malu, dalam beberapa menit aku berfikir
dan mendaptak sebuah ide, “berpura-pura kebasahan dan singgah ditempat
yang sama” langsung saya sedikit menjauh dan membuang jaket serta mantel
hujan saya membasahi kaos oblong bewarna hijau yang aku pakai dengan
celana levis setengah tiang supaya terlihat basah kuyup karena kehujana
di jalan walaupun itu hanya pura-puara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah
cukup basah saya segera menghampiri si gadis yang terbilang agak
tersembunyi tempat ia duduk dengan menggunakan baju dalam saja, aku
pura-pura tidak melihat dan setelah sekitar 3 meter aku langsung mebuka
baju mencoba memerasnya dengan mengeluarkan kata-kata “sial rumah masih
jauh kehujanan udah ampir satu jam, mana basah semu” . Seperti ngomong
sendiri sambil menjemur baju bewaran hijau di dekat gaun putih milik si
wanita, “ada baju, punya siapa” sambil memegang gaun itu, kayaknya udah
kering lumayan bisa dipake rejeki nomplok” nampak di sudut ada suara
“itu baju punya saya dengan kondisi suara sayup. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku
pura-pura tidak tahu dan mencoba mencari suara, pada saat aku melihat
si wanita yang memiliki usia kira-kira 24 tahun, berkulit kuning langsat
berketurunan Indocina nongol dengan setengah bugil, Maaf Mbk kirain
punya siapa, sore itu suasana sunyi hanya ada kami berdua disana para
tetangga yang ada disekitar tutup pintu karen hujan deras.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ia
itu baju saya si wanita mengatakan dengan kondisi kedinginan dan pucat,
emang mbk dari mana dan akan kemana kok bisa ada disini, si winita
menjawab “ aku baru pulang dari konangan di jalan kehujanan sekitar 1
jam yang lalu, melihat jam yang saya pakai menunjukan pukul 16.00 Wib
waktu indonesia, saya dari desa sebelah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : O kayaknya Mbk masuk angin deh, karena usia saya waktu itu adalah 17 tahun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Wanita : Ngak juga, Cuma kedinginan dex, bisa minta tolong ngak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : mau minta tolong apa mbk ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Wanita : jangan bilang siapa-siapa yang tentang kejadiana saya kayak gini karena Mb malu kalo nyampek banyak orang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit
: ia Mbk, kebetulan saya juga dari desa sebelah arah berlawanan dari
tempat mbk tinggal jadi posisi desa ini adalah tengah tengah Mbk pulang
megarah Utara dan saya mengarah selatan kebetulan saya juga kehujanan
dan singgah disini. (ngarang bebas )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si Wanita : Kebetulan syukur ada yang bisa temenin Mbk, Tiba-tiba Si Wanita jatuh pingsan !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit
: MMMMMbkkkk Mbkkkkk Mbbbkkk, Sambil menghampiri dan mencoba
menyadarkan saat dipegang, rupanya si wanita masuk angin karena
kedingina.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : Nah kacau, Gue harus gimana nih mana ngak ada orang lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lama
berfikir sambil memegangi mbk dengan posisi setengah bugil itu,
ternyata badan yang bersebtuhan terasa hangat. Adit sebagai remaja baru
gede langsung mencoba memeluk si Wanita itu dengan harapan tidak merasa
kedinginan. Sekitar 5 menit saat posisi badan adit berpelukan, walaupun
adit masih jauh lebih muda ia memiliki perawakan badan tinggi besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekitar
6 menit berjalan rupanya si wanita terbangun, Maaf Mbak Bukan bermaksud
kurang ajar karana kelihatan mbk tadi pingsan karena kedinginan saya
berinisiatif untuk mencoba menyembuhkan dengan kondisi seadanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si
wanita : ia dx ngak apa makasih ya, Si Wanita pun jatuh pingsan lagi
tapi kali ini ia pura-pura pingsan, karna sebelumnya saat di peluk adit
si wanita rupanya terangsang dengan kehangatan tubuh adit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kali ini ia pingsang supaya adit bisa memluknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : Mbak mbak mbak nah malah pingsan lagi, Kali ini adit memeluk dengan renggang karena Adit meras tidak enak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si
Wanita yang pura-pura pingsan untuk kedua kalinya, merasa apa yang ia
inginkan tidak tercapai akhinya ia bangun sambil berkata dex emang ini
jam berapa, Adit menjawab Jam setengah lima, mbk. Kok hujan nya ngak
berenti-renti ya, adex bisa ambilin sesuatu ngak dari celana dalam mbk
karena tangan mbk kayaknya mati rasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : diman Mbk biar tar aku yang ngambilin !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Melihat
kepolosan adit mbk ini langsung mengatakan di depan agak kedalem, Tapi
mbk, adik merasa keberatan ! ngak apa tolong ada duri yang menancap
disaluran kencing mbk, CCCeeeepet dx ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adit : ia mbk !!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Adit langsung merogoh bagian celana dalam Si Wanita, Sebagai manusia
biasa dan polos adit merasakan sesuatu ngak ada mbk! Si wanita terus dex
agak kedalem lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada
saat bersamaan rupanya Si wanita merogoh celana dalem adit juga tiba-
terjadi Blalalalalalal balalalalallaalalala, posisi badan adit diatas
dan si Wanita dibawah, da terjadi ciuman dahsyat samapi akhirnya
keduanya menjadi satu berguling-guling dan merasakan sensasi geli
enak-enak seperti masturbasi tapi bahkan lebih dari itu kata si adit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Singkat
cerita keduanya saling memuaskan satu sama lain dengan cara
masing-masing, Setelah kejadian itu adit menjadi ketagihan dan mencoba
menghubungi si wanita terus menerus mengajak melakukan hubungan itu,
Akhir cerita adit merupakan korban dari sidikat penyebar HIV yang
menyebarkan dan memancing seseorang dengan berbagai hal salah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>satunya
dengan cara berpura-pura kehujanan dan memancing orang sekitar untuk
bisa ditularkan penyakitnya, Semula adit yang polos hanya ingin berbaik
hati untuk menolong dan berpura-pura kehujanan karena melihat kondisi
disana seperti yang dijelaskan diatas, Akhirnya ia masuk ke mulut buaya
dan menjadi orang pertama yang terinfeksi HIV di usia 17 tahun.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Asyik kan <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/03/cerita-dewasa-memori-villa-hijau.html" target="_blank">cerita dewasa</a> diatas semoga menjadi lebih greng susana di kamar anda </span>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-1714674193531897402012-10-04T19:21:00.000-07:002012-10-04T19:21:04.117-07:00Klasemen Liga Champion 2012 - 2013 terbaruMau tau <b>klasemen liga champion 2012 - 2013 terbaru</b> lihat saja tabel di bawah ini semoga cukup jelas yaa silahkan membaca artikel lainnya di sini di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/" target="_blank">serba serbi</a> :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixTACtJ7kFoT7JMIYzmibggK5mwYdYOfTVtO66GnVpntxqmhn2Azyp3hBgwRMqRf-VynyWWI39YDrNvaiM5n4Myf6PtKGH3VTybyjS1z85bPULqCoyBmcihAZDJtgb45bevFFZyucrtJpw/s1600/champion1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixTACtJ7kFoT7JMIYzmibggK5mwYdYOfTVtO66GnVpntxqmhn2Azyp3hBgwRMqRf-VynyWWI39YDrNvaiM5n4Myf6PtKGH3VTybyjS1z85bPULqCoyBmcihAZDJtgb45bevFFZyucrtJpw/s400/champion1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Group A</b><br />
<b>Dynamo Kiev 2 - 0 Dinamo Zagreb</b><br />
Gol: Oleg Gusev 3, Josip Pivaric 33 (og) <b>;</b> -<br />
<br />
<b>FC Porto 1 - 0 Paris Saint-Germain </b><br />
Gol: James Rodriguez 83 <b>;</b> -<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 132px; width: 630px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 512; mso-width-source: userset; width: 11pt;" width="14"></col> <col style="mso-width-alt: 4790; mso-width-source: userset; width: 98pt;" width="131"></col> <col span="4" style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> </colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td height="20" style="height: 15.0pt; width: 11pt;" width="14"></td> <td align="center" style="width: 98pt;" width="131">Klub</td> <td align="center" class="xl63" style="width: 48pt;" width="64">Main</td> <td align="center" class="xl63" style="width: 48pt;" width="64">Menang</td> <td align="center" class="xl63" style="width: 48pt;" width="64">Seri</td> <td align="center" class="xl63" style="width: 48pt;" width="64">Kalah</td> <td align="center" class="xl64" style="width: 48pt;" width="64">+/-</td> <td align="center" class="xl63" style="width: 48pt;" width="64">Poin</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">1. </td> <td>FC Porto</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl64">3-0</td> <td align="center" class="xl63">6</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">2. </td> <td>Paris Saint-Germain</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl63">1</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl63">1</td> <td align="center" class="xl64">4-2</td> <td align="center" class="xl63">3</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">3. </td> <td>Dynamo Kiev</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl63">1</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl63">1</td> <td align="center" class="xl64">3-4</td> <td align="center" class="xl63">3</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">4. </td> <td>Dinamo Zagreb</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl63">0</td> <td align="center" class="xl63">2</td> <td align="center" class="xl64">0-4</td> <td align="center" class="xl63">0</td> </tr>
</tbody></table>
<b>Grup B<br />Arsenal 3 - 1 Olimpiakos</b><br />
Gol: Gervinho 42, Lukas Podolski 56, Aaron Ramsey 90+4 <b>;</b> Kostas Mitroglou 45<br />
<br />
<b>Schalke 2 - 2 Montpellier</b><br />
Gol: Julian Draxler 26, Klaas-Jan Huntelaar 53 (pen) <b>;</b> Karim Ait Fana 13, Souleymane Camara 90<br />
Kartu merah: - <b>;</b> Garry Bocaly 52<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 112px; width: 630px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 512; mso-width-source: userset; width: 11pt;" width="14"></col> <col style="mso-width-alt: 4790; mso-width-source: userset; width: 98pt;" width="131"></col> <col span="4" style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> </colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="center" height="20" style="height: 15.0pt; width: 11pt;" width="14"></td> <td align="center" style="width: 98pt;" width="131">Klub</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Main</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Menang</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Seri</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Kalah</td> <td align="center" class="xl66" style="width: 48pt;" width="64">+/-</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Poin</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">1. </td> <td>Arsenal</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">5-2</td> <td align="center" class="xl65">6</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">2. </td> <td>Schalke 04</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">4-3</td> <td align="center" class="xl65">4</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">3. </td> <td>Montpellier</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl66">3-4</td> <td align="center" class="xl65">1</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">4. </td> <td>Olimpiakos</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl66">2-5</td> <td align="center" class="xl65">0</td> </tr>
</tbody></table>
<b>Grup C<br />Zenit St Petersburg 2 - 3 AC Milan</b><br />
Gol: Hulk 45+2, Roman Shirokov 49 <b>;</b> Urby Emanuelson 13, Stephan El Shaarawy 16, Tomas Hubocan 75 (og)<br />
<br />
<b>Anderlecht 0 - 3 Malaga</b><br />
Gol: - <b>;</b> Eliseu 45+1, 64, Joaquin 56 (pen)<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 112px; width: 630px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 512; mso-width-source: userset; width: 11pt;" width="14"></col> <col style="mso-width-alt: 4790; mso-width-source: userset; width: 98pt;" width="131"></col> <col span="4" style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> </colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td height="20" style="height: 15.0pt; width: 11pt;" width="14"></td> <td align="center" style="width: 98pt;" width="131">Klub</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Main</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Menang</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Seri</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Kalah</td> <td align="center" class="xl66" style="width: 48pt;" width="64">+/-</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Poin</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">1. </td> <td>Malaga</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">6-0</td> <td align="center" class="xl65">6</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">2. </td> <td>AC Milan</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">3-2</td> <td align="center" class="xl65">4</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">3. </td> <td>Anderlecht</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl66">0-3</td> <td align="center" class="xl65">1</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">4. </td> <td>Zenit St Petersburg</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl66">2-6</td> <td align="center" class="xl65">0</td> </tr>
</tbody></table>
<b>Grup D<br />Ajax Amsterdam 1 - 4 Real Madrid</b><br />
Gol: Niklas Moisander 56 <b>;</b> Cristiano Ronaldo 42, 79, 81, Karim Benzema 48<br />
<br />
<b>Manchester City 1 - 1 Borussia Dortmund</b><br />
Gol: Mario Balotelli 89 (pen) <b>;</b> Marco Reus 61<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 112px; width: 630px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 512; mso-width-source: userset; width: 11pt;" width="14"></col> <col style="mso-width-alt: 4790; mso-width-source: userset; width: 98pt;" width="131"></col> <col span="4" style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> <col style="width: 48pt;" width="64"></col> </colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td height="20" style="height: 15.0pt; width: 11pt;" width="14"></td> <td align="center" style="width: 98pt;" width="131">Klub</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Main</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Menang</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Seri</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Kalah</td> <td align="center" class="xl66" style="width: 48pt;" width="64">+/-</td> <td align="center" class="xl65" style="width: 48pt;" width="64">Poin</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">1. </td> <td>Real Madrid</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">7-3</td> <td align="center" class="xl65">6</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">2. </td> <td>Borussia Dortmund</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl66">2-1</td> <td align="center" class="xl65">4</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">3. </td> <td>Manchester City</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl65">1</td> <td align="center" class="xl66">3-4</td> <td align="center" class="xl65">1</td> </tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;"> <td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">4. </td> <td>Ajax</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">0</td> <td align="center" class="xl65">2</td> <td align="center" class="xl66">1-5</td> <td align="center" class="xl65">0</td></tr>
</tbody></table>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-57387632894208620382012-09-24T12:10:00.000-07:002012-09-24T12:10:27.877-07:00Belajar Forex Trading Untuk Pemula <div style="text-align: justify;">
Bagi kamu yang emang menyukai dengan dunia trading atau pengen belajar forex tapi ga tau harus gimana ga usah bingung ada tempatnya koq disana dibahas lengkap saya juga pun sedang mempelajarinya jadi ga perlu muter muter buat <b>Belajar Forex Trading Untuk Pemula </b>hanya di kuliahin dimanakah tempat itu anda tinggal mengunjungi mengklik gambar disamping kanan ini sudah menuju tempatnya silahkan untuk di baca semoga suka dan selamat belajar ya ini ada ulasan sedikit mengenai petuah biojak dunia trading </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfuVapjlQ9vo8cxyeSGFvmfrQ3-9VGD9fBvy76QTuR2GY6M5N3300HQsLvmBLrfnTFmeArdgrZIJYp2MhVFQLtTyB2mnJMqSNpt5ZUY8F_NDk4MkeV1Xnh89d4Yv3BXikuPGTAuO_MDs_8/s1600/forex.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfuVapjlQ9vo8cxyeSGFvmfrQ3-9VGD9fBvy76QTuR2GY6M5N3300HQsLvmBLrfnTFmeArdgrZIJYp2MhVFQLtTyB2mnJMqSNpt5ZUY8F_NDk4MkeV1Xnh89d4Yv3BXikuPGTAuO_MDs_8/s320/forex.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bagi pemula yang ingin belajar forex perlu juga mempertimbangkan
netralitas sumber belajarnya. Sudah berapa postingan tentang belajar
forex yang dihapus oleh moderator karena disisipi iklan. Yang saya mau
katakan adalah info/bahan pelajaran yang diberikan kadang bias
(disesuaikan dengan kepentingan orang yg memberikan "pelajaran gratis"
tsb). Kalo ia misalnya mempromosikan sebuah broker (untuk dapat komisi),
pembaca akan digiring untuk memakai broker tertentu, kalo
mempromosikan sebuah software trading (misalnya robot/EA), info atau
pelajaran yang disampaikan akan menekankan kelebihan atau pentingnya
trading memakai software otomatis dan seterusnya. Yg namanya iklan
cenderung manipulatif. Ibaratnya tdk ada kecap nomor dua. Informasi
seperti ini sangat berlimpah ruah di internet. Kalau sang pemula tidak
pandai memilih sumber informasi (yg berkualitas), proses belajarnya
akan menjadi sangat panjang. Menurut banyak sumber, "<i>learning curve</i>" rata2 orang belajar forex di dunia adalah 3 tahun.<br />
<br />
Kalau anda perhatikan, di forum2 seperti ini dijumpai banyak "salesman
forex". Bagaimana anda mau mendapatkan pelajaran forex berkualitas dari
seorang salesman? Kalau mau belajar trading carilah seorang trader
benaran, bukan penjual indikator, software, ebook, sistem trading, dll.
Masalahnya memang mencari trader betulan ini cukup sulit. Bahkan para
pengajar forex di kursus2 yang iklannya mungkin sering muncul di koran
itu belum tentu bisa trading benaran. Kebanyakan pintar teori. Mereka
mendapat penghasilan dari perusahaan kursus trading forexnya, bukan dari
trading forex itu sendiri.<br />
<br />
Digambarkan ketika zaman demam emas di Amerika pada awal abad 19 dulu
banyak orang yg menjadi penambang emas. Di kota2 kecil dekat tambang2
itu berada kemudian banyak bermunculan para pedagang yang menjual
perlengkapan untuk para penambang emas. Perlengkapan itu misalnya
sekop, linggis, pakaian khusus penambang yg kemudian dikenal sebagai
jeans saat ini dan lain-lain. Banyak orang menjadi kaya dengan menjual
perlengkapan/kebutuhan pekerja tambang ini namun sedikit yang kaya
karena emasnya itu.<br />
<br />
Di dunia forex ini kejadian yang mirip jg bisa ditemukan dengan mudah.
Banyak yang meraup keuntungan besar dari menjual "sekop" bagi para
pemula yg bermimpi menjadi George Soros berikutnya. Pernah dengar
beberapa orang Indonesia yg mendapat milyaran rupiah dari hasil menjual
indikator trading? Dengan sistem marketing terkini mereka bisa menjual
indikator bak pisang goreng. Namun saya berani pastikan bahwa tidak ada
seorang pemula pun yang sukses trading dengan indikator yang harganya
hampir satu juta rupiah itu. <br />
<br />
Mereka berharap bertemu dengan <i>market wizard</i> tetapi yang mereka temukan disana-sini adalah <i>marketing wizard</i> (meminjam kalimat dari Mark du Toit, dalam Watching Bird in Lion Country).<br />
<br />
Beberapa hari yg lalu saya melihat sebuah promosi software trading di
sebuah website yang katanya untuk trading gap. Harga CDnya Rp3,5 juta.
Di halaman web tersebut juga ditampilkan jadwal gap untuk hari tsb.
Dalam hati saya bertanya-tanya, gap kok bisa dijadwal. Pasti ada yg
tidak benar. Setelah mencermati kalimat demi kalimat dan mencocokkan
jadwal "gap" tersebut dengan kalender ekonomi ternyata yg dimaksud
adalah software untuk trading berita atau <i>news trading</i>. Oalah.... istilah yg dipakai saja tepat...<br />
<br />
2 kunci utama yg bisa dirangkum dari ratusan buku forex bila anda ingin
sukses menjadi trader forex (atau pasar finasial lainnya) adalah:<br />
<br />
Yg pertama kuasai/pelajari/kenali dengan baik <i>the market</i> (yg
menjadi medan laga Anda) dan yang kedua adalah kenali/kuasai dengan baik
diri anda sendiri. (Nasehat ini bernilai US$10,000, boleh dihutang
dulu)<br />
<br />
Sedikit keterangan dari nasehat di atas (Juga bernilai US$10,000, pelajari dulu bayar kemudian):<br />
<br />
Kebanyakan pemula atau yg 90% gagal dalam trading itu mereka terlalu
fokus pada indikator teknikal (sibuk mencari parameter yg tepat, <i>backtesting</i>,
gonta-ganti indikator, mencari indikator ampuh/pamungkas/ "holy
grail"/rahasia, jual/beli indikator, dll) dan lupa mempelajari pasarnya
itu sendiri (analisis pasar/analisis harga/perilaku harga/dll yg
berkaitan). Padahal semua indikator mengikuti harga dan bukan harga
mengikuti indikator. Kalau anda sudah mempelajari <i>the market </i>dengan
baik, maka mempelajari/memilih indikator akan menjadi much much
easier! Atau bahkan anda bisa trading tanpa indikator teknikal sama
sekali (<i>naked trading</i>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dan terima kasih dah mau membaca disini di <a href="http://gosipartis-terkini.blogspot.com/2012/09/belajar-forex-trading-untuk-pemula.html" target="_blank">Belajar Forex Trading Untuk Pemula</a> semoga infonya bermanfaat sampai jumpa lagi dengan artikel baru dari <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/" target="_blank">serba serbi</a>. </div>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-87821424777127369452012-09-19T06:15:00.000-07:002012-09-19T06:15:48.031-07:00Keluaran Togel Hari IniHi para penikmat olah raga jantung hari ini akda up date terbaru mengenai <b>Keluaran Togel Hari</b> Ini yang bisa kamu liat di bawah ini semoga dengan adanya prediksi ini maka semakin banyak masukan untuk kamu pikirkan ada juga info mengenai <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/05/togelista-hari-ini.html">togelista hari ini</a> silahkan diintip juga
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyY64bLYQhhkmrzqS26yrW48VNc7uUF_9ZExPe152eD2NjvNRDdobfXEoXqHvWaVGkn3g16ygMr81l6I1CbybSjZdy_W0OJhecTty5Yc28OjZlFrFdTCbocLAt2YMtAj3lXli5Qxa5lfmE/s1600/keluaran togel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="225" width="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyY64bLYQhhkmrzqS26yrW48VNc7uUF_9ZExPe152eD2NjvNRDdobfXEoXqHvWaVGkn3g16ygMr81l6I1CbybSjZdy_W0OJhecTty5Yc28OjZlFrFdTCbocLAt2YMtAj3lXli5Qxa5lfmE/s320/togel.jpg" /></a></div>
<table border="3"><tbody>
<tr bgcolor="#000000"><td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Lottery</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Date</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Result</b></span></td></tr>
<tr bgcolor="#87351f">
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Singapore</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>19.09.2012</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>0942</b></span></td></tr>
<tr bgcolor="#87351f">
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Hongkong</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>18.09.2012</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>3469</b></span></td></tr>
<tr bgcolor="#87351f">
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Macau</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>18.09.2012</b></span></td>
<td align="center"><span style="color: white; font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>2613</b></span></td></tr>
</tbody></table>
Semoga prediksi atau masukan diatas bermanfaat buat anda dan jangan terlalu ber nafsu untuk terus melakukan olahraga jantung tersebut karena bisa membuat uang anda abies jika anda kalah terus terima kasih siahkan datang kembali kesini di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a>.
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-89952107447455193652012-08-13T09:10:00.004-07:002012-08-13T09:10:43.719-07:00Cara Menghilangkan Jerawat Batu Secara Alami<div style="text-align: justify;">
Halo para remaja putri atau putri yang sering bermasalah dengan muka berjerawat ini ada masukan yang oke buat kamu semoga manjur ya dan berkhasiat silahkan di coba :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
Cara Menghilangkan Jerawat Batu</h2>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak cara dan metode
yang bisa dilakukan oleh kita untuk menghilangkan jerawat batu.
Sebaiknya melakukan langkah-langkah yang aman dengan penggunaan bahan
alami non alkohol atau low alkohol. Peradangan yang terus menerus bisa
diminimalisir dengan menggunakan sari jerul<a href="http://www.kesehatan123.com/2755/jeruk/" title="jeruk"></a>
nipis dicampur dengan jagung yang telah diparut secara halus. Hal ini
bisa menghilangkan jerawat batu serta noda bekas jerawat. Ada pula yang
menggunakan lidah buaya dicampurkan dengan sari lemon sehingga
peradangan pada jerawat dapat mengecil. Bagi mereka yang lebih senang
menggunakan cara praktis, sebaiknya menggunakan bahan yang rendah
alkohol dan tidak menyebabkan peradangan. Karena jerawat jagung ini akan
sulit untuk diatasi jika salah dalam penerapannya apalagi sampai
mengeluarkan darah.<br />
<br />
<h2 style="text-align: justify;">
Hindari Penggunaan Bedak Padat</h2>
<div style="text-align: justify;">
Jerawat
batu akan sangat mudah meradang dan memerah jika kita selalu
menggunakan bedak padat atau compact powder. Bedak padat mengandung
unsur kimiawi yang sangat tidak bagik bagi kesehatan kulit yang berjerawat. Sebaiknya selama mengalami wajah berjerawat batu,
hindari bedak semacam ini. Gunakan bedak jenis tabur yang aman bagi
kulita wajah.<br />
<br />
<h2>
Minum Air Putih Perkecil Rasa Sakit Dan Nyeri Pada Jerawat</h2>
Air
putih sangat bermanfaat bagi tubuh kita, 90 %cairan yang dibutuhkan
tbuh ada didalamnya dan selebihnya barulah asupan makanan. Air putih
bermanfaat juga bagi mereka yang berjerawat, sebagai terapi jerawat yang
menggunakan air putih sebagai bahan alaminya. Air putih di usapkan pada
wajah secara perlahan dan rutin, selain itu minum air putih setiap hari
dapat melancarkan aliran darah yang tersumbat pada pori-pori wajah. Hal
diatas dapat membantu kita untuk menghilangkan jerawat batu.<br />
<br />
sumber : http://www.kesehatan123.com/3328/trik-alami-sebagai-cara-menghilangkan-jerawat-batu/ <br />
</div>
</div>
<div style="display: inline; float: left; margin: 10px 30px 0px 0px; text-align: justify; width: 300px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins><br />
<ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins><br />
</div>
<br />
<br />Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-10946745939680302752012-07-29T06:01:00.000-07:002012-07-29T06:01:30.030-07:00Cerita Sex Seperti Biasanya<div style="text-align: justify;">
Ah emang yang namanya <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/01/cerita-sex-kumpulan-cerita-seks-vina.html" target="_blank">cerita sex</a> pastilah banyak sekali diminati karena hidup ini ga terlepas dari yang namanya godaan dan hiburan nah buat yang pengen terhibur tapi ga ada duit yang cukup salah satu caranya adalah membaca <b>cerita sex</b> aja kan tar ngantuk bubuk hehehehehe yuk baca </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita ini berawal tanpa sbuah kesengajaan dan
sebelumnya memang ngga' pernah aq bayangin. Bisa merasakan nikmatnya
sex di usia gue yg masih muda. Gratisan pula, dan dijamin ngga' akan
kena penyakit kelamin.<br /><br />O iya,kenalin aq biasa di panggil bambang.
Aq punya temen baik yg bernama Andi, kami sudah bersahabat sejak
kecil,jadi sudah akrab banget. Sudah seringkali aq menginap di
rumahnya,jadi aq sudah begitu dekat dengan keluarganya. Bahkan aq bisa
merasakan nikmatnya keperawanan kakak Andi,mbak Surti. Sebagai seorang
gadis desa mbak Surti tumbuh seperti gadis pada umumnya. Tapi ada yang
beda pada mbak Surti,biarpun ngga' cantik tp dia berkulit putih dengan
wajah yg manis. Ngga' cuma itu toket mbak Surti sungguh besar dan
pantatnya super bahenol. Kalo lihat dia hawanya pengen ngajak ngamar.<br /><br />Waktu
itu kebetulan aq nginep di rumah Andi. Jam sudah menunjukkan pukul 10
malam tp aq,Andi dan mbak Surti masih asyik nonton film bokep yang Andi
pinjam dari temannya. "Wah.. Gila !" umpatku,saat melihat adegan seorang
cewe lagi mengocok sambil menjilati penis seorang cowo. Tanpa dikomando
adik kecilku mulai menegang. Aq mulai membayangkan bagaimana rasanya
kalo penisku di kocok ma cewe. Selama ini hanya tanganku sendiri saja
yang mengocok penisku. Otakku mulai nakal,aq bayangin cewe yg main di
film itu mb Surti dan aq jadi cowonya.<br /><br />Nikmatnya... Film dah
berjalan hampir 1 jam,rupanya Andi udah mulai ngantuk,tanpa sedikitpun
kecurigaan Andi pamit untuk tidur duluan di kamar. So,tinggal aq dan mb
Surti aja yg ngelanjutin nonton film bokep yg berdurasi 2 jam itu.
Semakin lama adegan di film semakin panas,rasanya penisku juga semakin
keras. Begitupun mb Surti,dia sudah mulai terangsang. Itu terlihat dari
cara duduknya yg mulai ngga' tenang dan sempat beberapa kali aq lihat
dia menelan ludah.<br />"wah..kesempatan nih ! Sayang banget kalo
dilewatin gitu aja.." aq berbicara dalam hati. Aq memutar otak untuk
bisa merayu mb Surti tapi ternyata ngga' sesulit yang aq bayangin karna
memang mb Surti itu jablay.<br /><br />Aq mulai petualangan malam itu,aq
usapkan telapak tanganku di atas paha mulus mb Surti kesana kemari.
Sepertinya mb Surti memang bener2 jablay,dia mulai berani mendekatkan
bibirnya dan mulai bermain,berpagutan dengan bibirku. Aq yg memang dari
tadi udah horny semakin berani menyusupkan tanganku ke dalam celana
tidur mb Surti,terus ke dalam dan ku usap2 bagian luar vagina mb Surti.
Dia hanya mendesah,menikmati setiap sentuhan yg ku berikan. Aq mulai<br />memijit
vagina mb Surti,karena kurang nyaman akhirnya ku lucuti celana dan cd
mb surti. Aq kembali memijit mijit vagina yg mulai mekar dan ditumbuhi
bulu tipis milik mb surti. Setelah puas aq tanganku mulai bergerilya
pada 2 gunung kembar yg dari tadi menanti sentuhan tanganku sedangkan
tangan mb surti mulai menemukan mainan baru. Dari luar celanaku,tangan
mb surti mengelus elus penisku. Aq pelorotin celanaku tinggal cd coklat
yg menutupi penisku. Di usap2 terus sampai kepala penisku menyembul dari
cd ku. Mb surti nampaknya jg mulai horny dia lepaskan cd ku dan penisku
mengacung ke arah mb surti. Dia pegang dan kocok perlahan kemudian dia
jongkok menghadapku,tanpa basa basi dia emut penisku. Karena sama2 udah
ga tahan,aq suruh mb surti berbaring di ranjang,di bukanya kedua kakinya
sehingga nampak jelas vagina yg slama ini cuma bisa aq bayangkan. Aq
arahkan penisku ke dalam vagina mb surti cukup sulit ternyata ini
tandanya mb surti memang masih perawan. Tp namanya jg udah horny berat
aq meludah di tanganku, ku oleskan di kepala penisku dan bibir vagina mb
surti. Dan bless..<br /><br />Perlahan tapi pasti,senti demi senti penis
besarku berhasil menjebol keperawanan kakak temenku sendiri. Aq diamkan
sejenak penisku tertanam di dlm vagina mb surti,aq dapat merasakan
pijatan2 hot vagina seorang perawan. Setelah merasa cukup siap aq mulai
beraksi,aq maju mundurkan pantatku perlahan,dan semakin teratur. Tapi aq
belum puas,aq suruh mb surti nungging. Aq tancapkan kembali penisku ke
dalam vagina mb surti. Inilah gaya doggy style,dan ternyata mb surti
suka sekali ku pompa dgn gaya ini. Berulang kali dia mendesah nikmat,dia
jg ikut memaju mundurkan pantatnya yg bahenol itu. Sudah hampir 30
menit aq memompa memek mb surti dan nampaknya mb surti sudah hampir
klimaks,aq jg demikian. Aq percepat gerakanku,semakin cepat. 5 menit
berselang tubuh mb surti dan tubuhku mengejang. Air surga mb surti
mengalir deras dan bercampur dgn pejuku di dlm memek mb surti. Aq cipok
bibir mb surti dgn ganas. Sementara penisku masih menancap di liang
senggama mb surti. Aq sempat berbisik pada mb surti "makasih ya ! Kamu
hebat banget diranjang" dia hanya tersenyum
puaaasssssssssssssssssssssssss.</div>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-36727342254462634562012-07-28T07:50:00.003-07:002012-07-28T07:50:22.728-07:00Menu Buka Puasa Praktis<div style="text-align: justify;">
Waktu berbuka biasanya dinanti nanti
oleh kebanyakan para muslim ketika menjalankan ibadah puasa seharian dan
jika dalam keluarga biaasanya para ibu sudah mencari resep untuk
dimasak biar waktu berbuka bersama keluarga menjadi momen yang hangat
dan menyenangkan karena kebahagiaan kleluarga hanya akan di rasakan
ketika semua anggota keluarga berkumpul bersama dan salaing memberikan
support</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ini dia resep buat ibu ibu sekalian buat <b>menu buka puasa</b><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
<strong>Bahan membuat masakan cepat Saji mie goreng cumi:</strong><br />
<ul>
<li>150 gram mie kering, rebus dan tiriskan</li>
<li>200 gram cumi-cumi yang sudah dibersihkan, potong-pptong sebesar ibu jari. Bisa dibentuk</li>
<li>seperti bunga, gurat pakai pisau bersilang. Rebus setengah matang dan sisihkan</li>
<li>100 gram udang yang sedang besarnya, buang kulit dan belah punggungnya</li>
<li>1 tangkai daun sawi hijau, potong-potong lebar 3 cm</li>
<li>2 siung bawang putih dicincang halus</li>
<li>2 sendok teh kecap asin</li>
<li>1 sendok teh kecap hitam (kecap jamur) kalau ada</li>
<li>1/2 sendok makan merica halus, bisa kurang atau ditambah menurut selera</li>
<li>15 gram tauge panjang</li>
<li>1 sendok makan mentega</li>
</ul>
<strong>Cara membuat masakan cepat Saji mie goreng cumi:</strong><br />
<ol>
<li>Panaskan mentega</li>
<li>Tumis bawang sampai menguning.</li>
<li>Masukkan udang aduk-aduk sampai matang</li>
<li>Masukkan pula cumi, bumbu-bumbu.</li>
<li>Tutup dan kecilkan apinya.</li>
<li>Tambahkan pula mie dan sawi hijau serta taugenya.</li>
<li>Aduk-aduk sampai rata dan matang, hidangkan panas-panas.</li>
</ol>
</div>
Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-29338558993708073102012-05-11T19:59:00.000-07:002012-07-29T06:02:16.813-07:00Togelista Hari Ini<div style="text-align: justify;">
Selamat pagi semua yang masuk ke halaman ini pasti ada hubungannya dengan prediksi togelista ya, karena jika ga ada keinginan untuk membaca berita atau prediksi seputar <a href="http://www.togelplus.com/" target="_blank">togel</a> ga akan masuk kesini dunk nah langsung aja biar kamu juga bisa membuat sket atau itung itungan menurut kamu sendiri ya nanti akan ada sedikit info mengenai angka angka yang mungkin saja bisa keluar atau paling tidak mendekati </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ramalan togel hari ini.<br />
<br />
Angka wajib: 8436<br />
2D lemah:<br />
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09<br />
10 20 30 40 50 60 70 80 90 21<br />
22 23 24 25 26 27 28 29<br />
<br />
Tetap utamakan prediksi anda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
jik mau memiliki software togel gratis yang fungsinya memprediksi keluaran nomor togel bisa kamu liat di google.co.id dengan kata kunci yang kamu ketik ini software togel gratis disitu sudah banyak yang menyediakan software jika emang kamu sendiri belum yakin akan prediksimu sendiri jadi bila dibantu dengan software akan lebih yakin, tetapi bagaimanapun juga anda sendirilah yang memutuskan akan ikut bermain togel atau tidak, tidak ada anjuran atau dorongan untuk ikut bermain hanya informasinya saja jadi keputusan tetap mutlak di tanagn anda sendiri, semoga beruntung. </div>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-80855951551495142572012-04-02T23:13:00.000-07:002012-04-02T23:13:38.706-07:00Betwin188.com Agen Bola Terbaik Dukung Anti Rasisme EURO 2012<div style="text-align: justify;"><a href="http://gosipartis-terkini.blogspot.com/2012/03/betwin188com-agen-bola-terbaik-dukung.html">Betwin188.com Agen Bola Terbaik Dukung Anti Rasisme EURO 2012</a> anda tau kah maksud dari judul di atas nah itu emang jdul yang dilombakan untuk kontes seo tapi karena ga boleh membahas kontesnya jadi yang berhubungan dengan anti rasisme euro 2012 adalah mengenai sportifitas dalam bermain bola, kita tau bahwa tanpa sportifitas maka kemenangan dan juga prestasi akan berkurang nilainya oelh karenanya dalam ajang Euro 2012 di galakkan slogan anti rasisme</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Buat kamu semua pecinta bola mania ajang Euro 2012 adalah ajang bergengsi dan sayang sekali dilewatkan persiapan dirimu untuk acara nonton bareng dan yang tak ketinggalan adalah acara taruhan ma temen temen biar tambah seru, buat yang pengen serius silahkan untuk mengunjungi <a href="http://www.betwin188.com/">Agen Bola</a> yang kamu sukai atau jika masih belum punya pandangan ada <a href="http://www.betwin188.com/">Agen Bola Sbobet</a> yang terpercaya untuk bisa kamu jadikan tempat tujuan keinginan kamu membuat akun atau sebagainya sialhakan tanya tanya di cs nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">nah kali ini kita akan membahas grup mana kah yang paling kamu sukai di ajang euro 2012 nanti kalau sy sih paling suka di grup </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Grup B</div><div style="text-align: justify;">Belanda</div><div style="text-align: justify;">Portugal</div><div style="text-align: justify;">Jerman</div><div style="text-align: justify;">Denmark</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">nah kenapa sy suka di grup B karena andalan sy ada disitu yak negara belanda walaupaun dulu pernah singgah di negara kita sangat lama tp urusan sepakbola lain cerita nya jadi yang diliat adalah kuaitas pemain yang handal dan pastinya akan memberikan sajian tontonan pertandingan yang menarik itulah keren nya serunya sepak bola eropa jadi tunggu apa lagi siapkan lah dirimu menyambut gemerlapnya euro 2012 bro.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Semakin kamu mengenal team mana yang akan berlaga maka semakin jitu pula tebakan mu akan jalan nya pertandingan nanti dan itulah yang di haapkan jika kamu mau ikutan taruhan bola entah di agen ataupun dengan teman temanmu jadi simak terus ya info bola nya. </div>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-84621683404688027342012-03-10T19:36:00.006-08:002012-03-29T19:40:46.479-07:00Cerita Dewasa Memori Villa Hijau<div style="text-align: justify;"><b>Cerita Dewasa</b> yang ini mestinya kamu suka karena ceritanya tentang <u><i>cerita sex</i></u> di villa kamu taukan villa tempat yang asik untuk bercinta makanya selalu baca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html">cerita dewasa</a> disini karena akan selalu ada yang baru kali aja kamu suka atau liat di kategori <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-pengalaman-pertamaku.html">cerita dewasa</a> bro silahkan :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hari itu aku menjadi saksi pembelian sebuah villa dari broker properti pada pamanku. Sebenarnya pembelian ini agak unik menurutku. Hal ini karena pamanku membeli villa ini tanpa melihat langsung dahulu villa yang akan dibelinya itu. Pamanku membeli hanya berdasar brosur dan keterangan broker yang tak lain masih temannya. Di samping untuk membantu temannya itu pamanku juga tertarik pada harganya yang tergolong murah. Memang menurut brosur itu villa yang tergolong besar ini ditawarkan murah. Alasan sibroker karena pemilik lama kepepet sekali butuh uang untuk operasi jantung. Namun walau besar lokasinya memang masih di desa yang jauh dari jalan besar utama. Menurut si broker lagi untuk mencapai lokasi villa harus melewati jalan desa yang penuh liku-liku. Dan juga semenjak pemilik lama sakit dua bulan lalu villa itu tak pernah lagi dikunjungi. Si broker sendiri belum pernah ke sana hanya langsung diberi foto-foto dan keterangan villa oleh pemilik lama untuk dijualkan. Walau berharga murah tak ada yang tertarik kecuali pamanku ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selesai urusan pembelian pamanku menyuruhku agar secepatnya untuk melihat sekaligus membenahi villa. Pamanku sendiri tak ada waktu mengingat kesibukannya. Aku mengusulkan agar besok saja ke sananya. Malam sebelum berangkat aku menelepon temanku untuk diijinkan tidak kuliah selama aku pergi. Lalu aku menyiapkan perbekalan untuk dibawa antara lain alat kebersihan, lampu darurat, dan makanan instan. Sebagai lelaki muda aku memang senang bertualang bahkan terkadang hanya seorang diri saja. Jadi hal seperti ini sudah aku anggap biasa. Setelah semuanya aku masukkan ke dalam mobil espas minibus pamanku aku langsung pergi tidur agar esok bugar. Seperti biasa dan sudah menjadi kebiasaan aku kalau tidur telanjang bulat. Begitu membayangkan tubuh wanita telanjang aku langsung tertidur. Jujur saja melihat wanita bugil langsung dihadapanku aku belum pernah apalagi bersenggama dengan mereka. Jadi aku masih perjaka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Esoknya aku bangun pukul 08.00. Rumah sudah sepi karena pamanku telah berangkat kerja pada pukul 06.00. Istri pamanku sudah dua bulan ini bertugas di luar negeri. Sementara Bik Lastri pembantu di rumah tengah ke pasar mungkin. Biasanya jam-jam segini memang jadwalnya dia ke pasar. Aku lalu mandi. Selesai mandi aku sarapan nasi goreng yang telah disiapkan. Kulihat di atas meja kerja paman ada amplop dan pesan untukku. Rupanya itu berisi surat pengantar dan uang saku dari pamanku. Waktu telah menunjukkan pukul 09.00 dan kuputuskan untuk berangkat agar tak kemalaman saat tiba di villa. Kebetulan aku punya kunci rumah sendiri jadi tak perlu menunggu Bik Lastri pulang. Mobil lalu kustater berangkatlah aku. Sekitar dua jam perjalanan aku berhenti mengisi bensin dahulu. Tiba-tiba aku teringat tas berisi pakaianku ketinggalan. Ya sudah nasib barangkali aku jadi tak membawa pakaian pengganti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tiga jam kemudian aku telah sampai di gerbang desa tempat lokasi villa. Jalan menuju ke sana memang menyulitkan dan aku harus bertanya berulang kali. Desa ini memang agak terpencil tapi pemdanangannya indah. Hawa di sini terasa sejuk dan nyaman. Di depan gerbang desa terpasang spdanuk yang menerangkan sebuah universitas dari Jakarta tengah KKN. Mobil lalu kujalankan terus hingga sekitar satu kilometer jalan bercabang dua. Menurut brosur lokasi villa setelah melewati balai desa. Jadi harus mencari jalan menuju balai desa. Tapi di percabangan itu tak ada petunjuk sama sekali. Hendak bertanya tak ada orang lewat. Sambil menunggu orang lewat mobil kutepikan dan aku beristirahat. Sudah satu setengah jam aku menunggu akhirnya dari spion mobil kulihat tiga orang perempuan dua diantaranya mengenakan jas almamaternya menuju ke arahku berjalan kaki. Mereka tampaknya peserta KKN. Aku lalu keluar mobil menunggu mereka tiba. Semenit kemudian mereka tiba. Wajah ketiganya bagiku cantik semua apalagi dibdaningkan cewek yang kukenal mereka lebih menarik. Kulit mereka kuning langsat kecuali yang tak mengenakan jas agak coklat. Tubuh merekapun proporsional dengan tinggi sekitar 160 cm berat seimbang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Selamat sore, Mas mau kemana? Kok berhenti sendirian di sini. Tampaknya dari luar kota, ya?" Sapa si cewek tak berjas membuyarkan lamunanku tentang mereka.</div><div style="text-align: justify;">"Kayaknya baru lihat nih. Pasti bingung memilih jalan ini 'kan?" Si cewek berjas almamater berambut lurus sebahu menimpali. Sementara cewek berjas satunya yang mengenakan rok agak mini longgar hanya tersenyum.</div><div style="text-align: justify;">"Benar saya dari luar kota. Sebelumnya saya perkenalkan namaku Rama masih kuliah sih. Kalau jalan ke balai desa yang mana ya?" Tanyaku sok akrab.</div><div style="text-align: justify;">"Oh maaf kami lupa kenalan dulu. Kalau nama saya Mirna, sedang yang ini Mbak Ratih. Nah yang pakai rok namanya Mbak Tantri. Jalan ke balai desa yang kanan. Yang kiri menuju ke lapangan desa di sana sedang ada hiburan hingga malam. Penduduk desa hampir semuanya sudah di sana. Mas mau ke rumah siapa?" Cewek bernama Mirna menerangkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba gerimis turun. Kupersilahkan ketiganya naik ke mobil walau agak berdesakan dengan perbekalanku. Setelah kujelaskan maksud kedatanganku mereka terutama Mirna agak terkejut. Tapi saat kudesak mengapa terkejut Mirna malah tersenyum manis. Kebetulan Mirna yang putri Pak Kadus tempat Ratih dan Tantri ditugaskan hendak pulang ke rumahnya. Katanya jalannya searah tapi lebih jauh dari villa sekitar satujam berjalan kaki. Mereka bertiga baru saja jalan-jalan dari kota kecamatan. Delapan menit kemudian kami tiba di villa. Jarak dari rumah terdekat cukup jauh jadi villa ini tampak berdiri sendirian. Saat mobil hendak kulajukan lagi menuju rumah Mirna, Tantri mengusulkan hendak membantu bersih-bersih. Akhirnya mobil kumasukkan ke halaman villa yang luas tanpa pagar. Kuparkir di bawah pohon mangga besar. Gerimis agak mereda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Villa dengan luas bangunan 200 m2 dan luas tanah 500 m2 yang tidak bertingkat ini dicat hijau muda. Sampah dedaunan berserakan sementara debu dan sarang laba-laba tampak dimana-mana. Lalu pintu depan aku buka tampak ruangan terdiri tiga kamar tidur ini sangat kotor. Setelah perbekalan diturunkan langsung saja kami berempat membersihkan villa ini. Untunglah pukul enam sore semuanya selesai. Lampu-lampu ruangan ternyata masih berfungsi. Bahkan pompa air penyedot air sumur masih bisa berfungsi baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saat hendak mengantar mereka pulang pada pukul setengah tujuh malam hujan turun lagi dengan derasnya. Padahal jarak dari teras ke mobil sekitar sepuluh meter dan tidak ada payung. Akhirnya diputuskan menunggu hujan reda. Kami kecuali Tantri lalu mengobrol akrab, Dari obrolan aku tahu Ratih baru sebulan menikah, Mirna walau telah berusia 32 tahun belum menikah alasannya sebagai bungsu ia ingin membantu bapaknya yang menduda dan sudah tua. Tapi kuakui tubuhnya cukup terawat walau hidup di desa. Sedangkan Tantri hanya diam. Dari tadi ia sibuk memasang korden di jendela depan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba pintu depan yang tak kukunci terbuka disertai hembusan angin beserta air hujan. Tantri yang berdiri dekat pintu roknya terangkat ke atas tampak celana dalam merahnya terlihat olehku membuat nafsuku menaik. Paha dan betisnya begitu mulus menggoda. Air hujan yang datang beserta angin membuat ia basah kuyup. Dengan agak malu ia langsung berlari ke kamar mandi. Dari dalam kamar mandi Tantri minta dipinjami pakaian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Celakanya aku tak membawanya sampai hdanukpun tertinggal. Aku hanya berkaos oblong celana jeans dan CD saja beginipun masih kedinginan. Mirna berterus terang sudah terbiasa tak mengenakan jeroan alias CD dan BH. Jadi bila kemeja dan celanapanjangnya dipinjamkan berarti harus telanjang. Membayangkan itu membuat nafsuku tambah naik lagi. Ratih terlihat menuju ke depan pintu kamar mandi. Ia lalu melepaskan jaket almamater lalu mencopot celana jeansnya. Lalu diserahkanlah pada Tantri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kini ia hanya berkaos oblong tanpa BH menutup badan sedangkan bawahannya celana pendek panty ketat. Walau tidak telanjang baru kali ini kulihat langsung samar-samar payudara cukup besar dengan puting mencap di kaos Ratih. Aku tak tahu berapa ukurannya karena belum berpengalaman. Terlihat pula kakinya begitu mulus melangkah ke arahku dan Mirna. Bagiku melihat hal seperti ini sudah membuat kontolku mulai bangun. Apalagi hampir seminggu tak kuledakkan lewat onani. Ditambah suasana seperti ini membuat pikiranku semakin kacau saja. Saat Ratih duduk di sebelahku, Mirna berdiri katanya hendak membuatkan mi instan dan kopi panas. Ia menghampiri Tantri yang baru keluar dari kamar mandi memintanya agar membantu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kulihat di HP waktu telah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Sekuat hati kukerahkan agar kontolku kembali tidur. Tak enak didekat Ratih bila celanaku terlihat ada yang menonjol. Entar dikira tidak sopan atau bahkan ia malah marah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Masih pengantin baru kok malah berpisah?" Tanyaku mengawali obrolan.</div><div style="text-align: justify;">"Memang kami pengantin baru tapi soal itu tuh sudah sering aku dan suamiku melakukannya sebelum menikah. Sebenarnya kami inginya fun aja namun saat sedang enak-enakan begituan eeh mamiku melihat. Jadi langsung deh kami dinikahkan."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tantri dengan manja menceritakan pengalamannya. Karena agak kedinginan ia menaikkan dan menekuk kakinya ditempelkan ke dada. Payudaranya tampak tertekan membuat aku salah tingkah. Kulihat ia tak memakai CD karena tak ada lekukan segitiga di pantynya. Kontolku mulai bangun lagi. Untuk menutupi tonjolan maka kedua telapak tangan kutaruh di atasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ngomong-omong kamu pasti pernah ya? Masak lelaki segagah kamu kok perjaka. Seminggu di sini sebenarnya aku ingin itu. Tapi kegiatan padat dan hanya hari ini serta esok libur. Lagian nglakuin di sini sama siapa? Apa sama bapaknya Mirna. Bisa ko nanti. Hahahaha."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ratih bicaranya semakin panas saja. Lalu dengan sengaja tangan kirinya disusupkan hingga mengenai tepat di atas tonjolan kontolku. Enak rasanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Punyamu besar juga ya. Berapa cewek sudah dimangsa elangmu ini?" Celoteh Ratih sambil mengusap-usap tonjolan kontolku.</div><div style="text-align: justify;">"Jujur saja aku belum pernah kok. Aduh enak.." Saat tangan kananku hendak kumasukkan ke dalam panty Ratih, Mirna dan Tantri datang membawa mirebus dan kopi. Akhirnya kutahan hasratku untuk mengisi perut dahulu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena capai kami berempat memutuskan untuk tidur di villa ini. Namun sebelumnya Ratih menelepon ketua kelompoknya mengabari tak bisa pulang. Ternyata semua penghuni dusunnya masih menonton hiburan dan tak bisa pulang karena hujan. Ratih, Mirna, dan Tantri tidur di kamar tengah sementara aku di ruang tengah sambil berjaga-jaga. Baru dua jam tertidur aku terbangun. Aku kebelet kencing. Agak ngantuk aku menuju kamarmandi. Saat pintu kubuka sedikit tercium aroma tinja menusuk hidung. Aku terkejut melihat pemdanangan indah campur menjijikkan di hadapanku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mbak Mirna tengah jongkok di atas closet jongkok tanpa tertutup selembar benangpun bagian perut ke bawah. Dengan wajah memerah Mbak Mirna justru terdiam kaku. Kulihat sambil menghirup aroma semerbak tampak jembut ikal hitam sangat lebat dibiarkan tumbuh subur mengelilingi liang senggamanya yang berwarna kemerahan. Terlihat pula ia berusaha keras mengejan agar tinja kuning keras yang masih menggantung keluar dari anusnya. Karena terus mengejan maka curr air pipisnya keluar memancar deras mengenai celanaku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Liang tempiknya terus terbuka. Akhirnya tinja keras itu keluar juga seluruhnya. Mbak Mirna lalu berdiri menyiram closet lalu cebok. Aku yang dari tadi kebelet lalu berjalan kepojok lain kamar mandi lalu kencingku ku keluarkan. Kondisi kontolku sudah sangat tegak dan keras. Selesai itu aku hendak keluar namun Mbak Mirna mencegah. Kukira ia akan menamparku sehingga aku terus meminta maaf.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Sudahlah Dik Rama, lupakan itu. Tapi kemarikan burungnya langsung aja masukkan ke tempik Mbak."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mbak Mirna berusaha menenangkan aku. Mendengar ajakan gila itu aku justru kebingungan habis belum pernah sih. Kulihat Mbak Mirna membelakangiku kemudian membungkuk sambil pantatnya agak ditunggingkan. Badannya tetap mengenakan kemeja. Dua lubangnya nyaris tak terlihat tertutup rambut ikal lebat. Bau tempik campur tinja semakin menusuk hidungku. Tangan kanannya dijulurkan ke belakang hingga menggenggam erat kontolku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Alamak begini to rasanya. Ehh.. Mbak jembutnya lebat banget aku cabuti lho!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku mulai menikmati kocokan lembut tangan Mbak Mirna. Iseng kucabut sehelai jembut saat ia terus menungging. Kuluruskan ternyata sekitar tujuh senti lebih. Lalu kucabut lagi sehelai demi sehelai. Aku dari dulu bila melihat gambar wanita bugil berjembut lebat sangat terangsang dan gemas. Terutama gambar-gambar wanita Jepang yang terkenal sangat subur. Apalagi melihat langsung seperti ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Uhh Dik Rama nakal. Tempik Mbak sakit kalau dicabuti terus bulunya. Namanya orang gunung ya pasti lebat donk. Sudah masukin aja kontolmu. Pelan dulu." Mbak Mirna mulai tidak tahan. Saat kuraba tempiknya agak basah dan klistorisnya membesar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pelan-pelan kumasukkan kontolku dalam liang senggama Mirna. Pengalaman pertamaku merasakan senggama. Setelah masuk seluruhnya rasanya kontolku seperti ada yang menjepit. Lalu kumaju mundurkan pelan-pelan dan Mbak Mirna terus mendesah. Baru sekitar tigapuluh kali gerakan maju mundur pelan kontolku belum sempat kucabut sudah memuntahkan sperma dalam liang senggama Mbak Mirna. Mbak Mirna tenang-tenang saja. Rupanya walau belum menikah ia sudah sering bersenggama terutama waktu masih bekerja di Jakarta. Tetapi sudah hampir setahun ia hanya bermasturbasi. Paling sering menggunakan botol kecap ukuran kecil.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aduh maaf Mbak maniku kusemprot di dalam." Sesalku sambil memakai kembali celanaku.</div><div style="text-align: justify;">"Tidak apa-apa Mbak sudah pengalaman. Kalau cuma segini tak berpengaruh." Mbak mirna juga memakai kembali celananya. Terlihat beberapa helai jembutnya rontok. Ia lalu pamit hendak tidur lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Waktu menunjukkan tepat tengah malam. Dalam hati aku terasa mimpi telah bersenggama langsung dengan wanita. Akibat kelelahan aku tertidur lagi. Tiga jam kemudian terdengar HPku berbunyi. Aku terjaga. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oke kan <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/03/cerita-dewasa-memori-villa-hijau.html" target="_blank">cerita dewasa</a> diatas jika ingin mambaca lagi silahkan mencari di halman lain <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> atau liat di blog ane yang lainnya bro... </div>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-24134226928431440822012-03-05T04:04:00.001-08:002012-03-05T04:11:18.890-08:00Cerita Dewasa My Customer<div style="text-align: justify;">Malam malam gini pas sepi atau pas ga ada pacar asyiknya beli makanan ringan dan membaca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html">cerita dewasa</a> biar tidurnya nyenyak atau malah ga bisa tidur ya heheheehe, kali ini silahkan saja di baca <i><b>cerita dewasa</b></i> nya kalaupun sudah membaca silahkan ke kategori pilih yang belum di baca, ga perlu lama silahakan langsung aja di nikmati <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/03/cerita-dewasa-my-customer.html">cerita dewasa</a> nya :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kejadian ini kira-kira seminggu yang lalu. Aku bekerja di bagian EDP sebuah perusahaan swasta di daerah Kuningan, Jakarta. Untuk sambilan aku juga punya usaha kursus private komputer. Siang itu Ibu Vivi, salah satu klien telepon. Katanya dia belum tahu juga cara mengirim e-mail. Maklum baru sekali aku mengajarinya. Dari pembicaraan disetujui untuk ketemu jam 7 malam. Karena dia sampai rumah jam 6 sore. Dia kerja jadi interpreter bahasa Jepang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jam 18.45 aku sudah sampai di Lobby Apartemen-nya di bilangan Benhil. Tidak lama dia nongol di Lobby dengan masih memakai pakaian kerjanya, dan segera mengajak saya naik ke Apartemennya. Tanpa ganti baju, dia langsung ke meja komputernya dan menghidupkannya. Tidak lama masalahnya beres, e-mailnya bisa terkirim semua. Dia cuma lupa tidak clik "send & receive".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian dia minta diajari browsing memakai Explorer. Berhubung dia jarang memakai komputer, maka dia terlihat kaku cara memegang mouse-nya. Entah apa sebabnya aku bermaksud memberinya contoh, eh tangan dia masih memegang mouse. Yah tangannya keremas oleh tanganku yang kekar dan keras. Aduh.., halus juga tangan Ibu Vivi. aku buru-buru menarik tanganku, tidak enak takut dikatakan kurang ajar. Suaminya adalah teman bosku. Kalau dilaporkan bisa-bisa aku dipecat. Dia melepaskan mouse, dan gantian aku yang memegang mouse-nya sambil memberitahu dia tentang perbedaan bentuk kursor.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku belum menyuruhnya mencoba, eh.. tangannya langsung memegang mouse yang masih aku pegang. Yah tahu sendiri kan tanganku yang dia pegang. Aku ingin melepaskan tapi sayang karena halus sekali telapaknya. Dan bau parfumnya juga lembut, membuatku betah di dekatnya. Aku biarkan saja. Aku pikir dia akan melepaskan tanganku, eh.. ternyata tidak lepas juga tanganku dari genggamannya. Malah tanganku dielus-elus dengan lembut. Maklum tanganku bulunya juga lumayan lebat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku beranikan diri untuk menegurnya, "Ibu.., sebentar lagi Bapak pulang..". Belum sempat berkata banyak, jari telunjuk tangan satunya diletakkan di depan bibir sambil, "psst..", dan kata dia, "Hari ini dia ke bini tuanya..". Aduh rejeki nomplok nih, kataku dalam hati. Tapi aku pura-pura tidak berminat. Meski dalam hati sudah suka sekali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanganku yang masih memegang mouse masih di elus. Kebetulan aku duduk di sebelah kanannya, jadi tangan kiriku bebas. Dan lagi kursinya tidak memakai tangan-tangan. Makin nikmat saja. Tangan kirinya mengelus tangan kiriku dan diangkatnya, dan ditaruh di atas pahanya yang putih dan mulus. Meski dia tidak memakai rok mini, tapi karena duduk, ketarik juga ke atas. Roknya yang biru tua menambah kontrasnya warna.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah meletakkan tanganku, tangan Ibu Vivi bergerak lagi ke tengkukku, dan dielusnya. Wow.., kini makin panas badanku. Secara refleks tanganku juga membalas aksinya, dan kuelus pahanya pelan-pelan. Makin lama makin ke atas menuju pangkalnya. Roknya pun makin tersibak ke atas terdorong tanganku. Makin ke atas makin mulus. Kuusap pangkal pahanya dan matanya mulai nanar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ibu Vivi sebenarnya biasa saja, tidak terlalu istimewa. Tingginya juga tidak sampai 160 cm. Kalau berdiri dia tidak lebih tinggi dari pundakku. Cuma body-nya sungguh menggiurkan dan kulitnya juga putih mulus. Maklum dia masih keturunan Chinesse. Kasihan dia, cuma jadi istri muda. Jadi jatah batinnya tidak terima full. Padahal usianya belum sampai 30 th, hampir sebaya aku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kini tanganku sudah hilang di dalam rok kerjanya, mengusap-usap pangkal pahanya. Kemudian dia berdiri di depanku yang masih duduk. Lalu kancing bajunya dibuka semua. Tapi bajunya tidak dilepas. Dia tarik tanganku, dipindahkannya ke pinggangnya. Kaus dalamnya kuangkat, dan perutnya yang putih bersih pun terpampang di depanku. Kuciumi perutnya dan sekeliling pusarnya kujilati. Dia menggelinjang kegelian. Kedua tangannya mengacak-acak rambutku dan kadang kala dijambaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Baju dan kaus dalamnya sudah lepas dari roknya. Kaus dalamnya kuangkat lebih ke atas, dan tampak BH-nya menyangga bukit yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Pokoknya bentuknya bagus dan ukurannya pas. Dan tentu saja halus. Kebetulan kancing BH-nya di depan, jadi tanpa usaha lebih keras aku sudah bisa melepas BH-nya. Bukit kembarnya tersaji jelas di depanku. Sedikit kendor, tapi masih oke.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku sambut salah satu putingnya yang berwarna coklat muda dengan bibir dan lidah. Sementara tangan kananku melintir putingnya yang satu lagi. Seperti mencari gelombang radio. Betul juga.., tidak beberapa lama terdengar desis seperti gelombang FM stereo. Tanganku yang satu lagi menyusup ke dalam roknya dan meremas-remas pantatnya yang juga sudah agak turun. Maklum lah sudah hampir 30 th umurnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tangan Ibu Vivi (Oh ya aku tetap panggil dia Ibu karena dia customerku) yang satu lagi sudah pindah aktivitasnya ke selangkanganku. Penisku yang sudah tegang tampak jelas menonjol dari balik celanaku. Itu yang menjadi sasaran akTVitasnya. Bahkan zipperku sudah dia turunkan, jadi tampak jelas ujung moncong meriamku dari balik celana dalamku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena dielus terus penisku bertambah panjang sampai ukuran maksimalnya. Kira-kira 2 centimeter di bawah pusar. Tangannya pun sudah masuk ke dalam CD-ku dan mulai mengocok-ngocoknya. Akhirnya ujung penisku keluar dengan sendirinya dari balik CD-ku. Akupun tidak mau kalah, tanganku yang di pantatnya, aku pindah aktivitasnya ke sela-sela pahanya. Dari CD-nya sudah terasa kalau vaginanya sudah basah. Aku tarik sedikit CD-nya ke bawah, dan dengan sedikit digeser ke samping, aku sudah bisa memegang belahannya. Lalu kuusap-usap dengan jari tengah. Sementara desis FM stereonya makin keras terdengar, "Ssst.., uuhh.., uhh.., sst".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan dibantu jari telunjuk, aku pegang clitorisnya yang kebetulan agak panjang dan kupilin nakal. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Badannya bergetar. Suaranya makin seru, untung di apartemen, jadi tdak terlalu gaduh karena jauh dari tetangga.</div><div style="text-align: justify;">"Yan.., lepasin celanaku.., aku sudah nggak tahan", bisik Ibu Vivi. Dengan patuh aku penuhi permintaannya. Sementara tangannya sibuk melepas sabukku dan memelorotkan celanaku serta CD-ku sekaligus hingga lutut. Dia agak terkejut melihat penisku.</div><div style="text-align: justify;">"Kamu punya ukuran boleh juga.., dari pertama kamu ke sini sudah kuperhatikan, makanya aku pingin", katanya setengah sadar setengah terdengar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sementara CD-nya sudah tergeletak di lantai. Aku masih duduk di kursi tanpa sandaran tangan. Kuangkat roknya dan aku cium pahanya. Bahkan aku sempat kasih tanda merah di kedua pangkal pahanya. Dia sudah tidak sabar lagi, tanpa memberiku kesempatan untuk melepaskan celana secara sempurna, dia sudah memegang ujung penisku dan dibimbingnya menuju lubangnya yang basah dan hangat. Serta berbulu sedikit pada bagian atasnya saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pelahan tapi pasti Ibu Vivi menurunkan pantatnya, "Bless". Matanya terbelalak merasakan batang penisku menyusup dengan hangat ke lubang vaginanya. Rupanya basahnya sudah sempurna hingga tanpa kesulitan sudah batang penisku masuk ke vaginanya. Tapi berhenti sampai di situ saja, tidak di terusin lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"yan.., batang penismu panjang betul", katanya sambil mulai menaik-turunkan pantatnya. Sementara aku menenangikan pikiran, ambil napas, dan kosentrasi ke tempat lain. Biar customerku puas duluan. Aku coba memperhatikan TV yang sedang menyiarkan sinetron. Jadi konsentrasiku tidak tertuju pada penisku yang sedang dikerjai habis-habisan oleh Ibu Vivi. Naik turun, digoyang ke kiri dan ke kanan, diputar. Entah diapain lagi. Eh.., bener tidak lama badannya terasa bergetar lalu melenguh seperti sapi.., uhh.., yang lebih keras dari sebelumnya dan tiba-tiba memelukku kencang sekali dan jarinya meremas punggungku. Untung aku masih memakai baju. Kalau tidak, bisa-bisa kuku Ibu Vivi menancap di punggungku. Keringatnya menetes ke baju kerjanya yang belum sempat dilepas, terlihat makin cantik dengan tetesan keringat di rambut dan keningnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sementara biji pelirku juga terasa basah oleh cairan dari vaginanya.</div><div style="text-align: justify;">"Ugghh.., gila, nikmat sekali", katanya.</div><div style="text-align: justify;">"Ibu terusin aja", aku nimpali.</div><div style="text-align: justify;">"Ah.., panggil Vivi aja, entar aku lemas banget", jawabnya.</div><div style="text-align: justify;">Batang penisku juga sudah terasa kesemutan, mau menumpahkan muatannya. Tapi aku tahan dulu. Kuangkat kedua kakinya di belakang lututnya dengan kedua tangan, sehingga seperti digendong. Tapi batang penisku masih menancap di lubang vaginanya. Lalu aku jalan menuju tembok dan aku rapatkan badannya ke tembok dengan tetap kugendong. Bagiku tidak ada masalah mengangkatnya. Tidak percuma aku hobby olah raga. Lalu aku mulai menggoyang pinggangku maju mundur, goyang kiri, goyang kanan. Matanya sebentar-sebentar terpejam, sebentar kemudian terbuka lebar. Sisa air yang dia keluarkan tadi menimbulkan irama yang teratur seirama dengan goyangan pantatku. Tidak lama dia keluarkan lagi muatan dari dalam vaginanya. Suara erangannya lebih seru dari yang pertama. Leherku dipeluknya kencang, didekap ke dadanya, disela-sela bukit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Yan, kamu sudah nyampe belum?", tanyanya setelah berhasil mengatur nafasnya.</div><div style="text-align: justify;">"Hampir Bu".</div><div style="text-align: justify;">"Turunin aku dulu", tanpa mengiyakan, aku turunkan tubuhnya lalu melangkah ke meja tamu mengambil tisue.</div><div style="text-align: justify;">Dia memasukkan tangannya ke dalam roknya dan dia mengelap vaginanya yang basah kuyup. Sementara batang penisku berdenyut-denyut semakin keras pertanda muatannya minta dibongkar. Dengan tidak sabar aku ikuti Ibu Vivi ke ruang tamu, dan dari belakang aku peluk dia. Lalu aku minta dia menunduk dengan kaki mengangkang. Lalu aku naikkan rok kerjanya hingga pantatnya yang putih kemerahan dan vaginanya yang putih kemerahan dengan bulu yang tipis tampak menantang untuk dijamah. Dengan bepegangan pada sandaran tangan kursi tamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dia menikmati lagi sentuhanku. Kali ini yang bekerja lidahku. Aku jilat sedikit clitorisnya dan di jilati agar basah lagi. Tidak sampai dua menit sudah tampak ada cairan bening lagi di vaginanya. Maklum lampunya tidak dimatikan dan terang lagi. Jadi detailnya kelihatan jelas. Aku akhiri kegiatan jilat menjilat, karena muatanku sudah meronta minta dikeluarin. Lalu aku masukkan lagi dari belakang penisku ke vaginanya. Dia mendesis lagi demikian juga aku. Hangat dan lembab. Lalu aku mulai goyang kiri kanan, kadang-kadang aku putar. Sementara aku makin berat menahan muatanku, aku tanya dia, "Bu boleh keluari di dalam..".</div><div style="text-align: justify;">"Boleh, emang sudah hampir..".</div><div style="text-align: justify;">"Ya".</div><div style="text-align: justify;">"Kita sama-sama ya".</div><div style="text-align: justify;">Aku goyang terus sampai aku merasa sangat nikmat karena muatanku sudah sampai di dekat pintu. Lalu kupeleuk dia dari belakang sambil aku remes dadanya. Dan, "cret.., cret.., cret", air maniku muncrat di dalam lubang vaginanya. Dan Ibu Vivi pun merintih lalu mencengkeram tangan-tangan kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang. Rupanya dia klimaks juga. Dengan penisku dan vaginanya masih bersatu aku tetap memeluknya dari belakang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Thanks Yan.., kamu sangat hebat. Kamu telah memberiku kenikmatan seks yang tiada".</div><div style="text-align: justify;">Cuma kujawab, "Ibu juga hebat".</div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba aku merasa ada cairan hangat meleleh dari vaginanya, dan jatuh ke lantai. Rupanya air maniku dan air kenikmatannya bercampur jadi satu dan jatuh. Lalu aku cabut penisku yang sudah lemas dan "pluk" suaranya seperti botol sampanye dibuka. Dengan rok kerja yang masih terangkat dan dipeganginya, dia berbalik ke arahku dengan memperlihatkan bulu kemaluannya yang tipis dan tersenyum. Tidak lama dari vaginanya jatuh lagi campuran maniku dan air kenikmatannya di lantai dan kali ini lebih banyak. Ada juga yang meleleh di pahanya yang mulus. Rupanya dia menikmati betul air maniku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">saat aku mau membersihkan dengan tisue, eh dia melarangnya.</div><div style="text-align: justify;">"Biarin aja, aku ingin menikmatinya".</div><div style="text-align: justify;">Wah, erotis juga nih orang. Rupanyanya dia belum pernah merasakan klimaks sebelumnya. Hal itu aku tahu saat dia mengantarkanku turun ke lobby. Katanya, suaminya paling lama tahan cuma 3 menit. Dia kawin karena suka sama duitnya. Maklum teman bosku bisnisnya lumayan maju, eksportir hasil bumi yang tidak terkena dampak turunnya nilai rupiah terhadap dollar. Di lift sekali lagi di bilang thank you, dan dia berharap komputernya sering rusak. Sejak saat itu terjalinlah cinta kasih yang dilampiaskan secara sembunyi-sembunyi antara aku dengan Ibu Vivi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">TAMAT</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gimana udah pada crot belum kalau belum ya silahkan menghubungi pasangan masing masing biar bisa langsung crot ya... terimakasih dah mau membaca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-pengalaman-pertamaku.html">cerita dewasa</a> disini di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> semoga menyenangkan. </div>Narutohttp://www.blogger.com/profile/01396649896235199328noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-11054574473742423572012-01-25T09:44:00.000-08:002012-02-13T09:50:13.721-08:00Cerita Sex Kumpulan Cerita Seks Vina Teman Adikku<div style="text-align: justify;">Hiburan yang asyik dan juga murah meriah adalah membaca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/01/cerita-sex-kumpulan-cerita-seks-vina.html">cerita sex</a> apalagi jika <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2012/01/cerita-sex-kumpulan-cerita-seks-vina.html">cerita seks</a> nya itu seru sesuai dengan apa yang ingin di rasakan wah menjadi semakin asyik aja ya ga kali ini mungkin kamu suka dengan judlnya yang pasti itu berkisah tentang gadis abg yang masih hijau nah sialhkan aja deh langsung di baca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html">cerita dewasa</a> nya :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Vina kutemui ketika mengantar dan menghadiri wisuda adikku, Feby si bungsu di sebuah universitas terkenal di Bandung. Ketika itu aku berperan menjadi sopir keluarga karena harus mengantar jemput keluarga yang datang dari Sumatra. Si bungsu ini adalah cewek terakhir di keluargaku yang menjadi sarjana. Dalam usia 21 tahun, dengan otaknya yang encer ia menjadi sarjana tercepat di keluargaku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Eh bukan mau cerita tentang Feby nih, tetapi temannya, si Vina mojang geulis yang wajahnya Bandung banget itu. Mereka sama-sama wisuda, meski dari jurusan yang berbeda. Feby di HI, sedang Vina di Ekonomi. Pendek cerita, usai mengantar Feby adikku dan orang tua dari Medan ke arena wisuda, tiba tiba datang perintah dari Feby.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bang, please, darurat nih, tolong jemput temanku Vina di Salon XX, udah jam segini bokap nyokapnya belum nyampe. Ntar nggak dapat tempat duduk lagi.." katanya dengan wajah memelas.</div><div style="text-align: justify;">"OK, putri duyung, yang dekat PLN itu kan? Ah, gimana aku bisa tahu wajahnya?"</div><div style="text-align: justify;">"Yang paling cantik di salon dan pakai kebaya krem, itu sudah pasti Vina! Jangan coba merayu, ntar aku kasih tahu kakak di rumah lho.."</div><div style="text-align: justify;">"OK bawel.." Meski macet, cuma 5 menit kemudian aku telah mencapai salon tempat Vina menunggu. Wah, itu dia, pikirku melihat cewek pakai kebaya krem tengah memijit- mijit ponsel. Sialan si Feby, nomor HP-nya tidak diberi kepadaku. Begitu dekat aku langsung menyapanya.</div><div style="text-align: justify;">"Vina ya?"</div><div style="text-align: justify;">"Hmm.. Bang John ya, sorry nih merepotkan, bokap masih jauh di jalan Bang.."</div><div style="text-align: justify;">"Oh, nggak pa-pa Vin, santai aja, lagian kan dekat.."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku membukakan pintu Taft bututku dan dengan sedikit kesulitan dia naik. Tubuhnya dibalut kebaya, benar-benar seksi. Kututup pintu dan pelan pelan aku jalankan mobil. Aku bisa memperkirakan Vina tingginya 167 cm, beratnya sekitar 50-51 kg. Dengan model kebaya yang dadanya agak tinggi, payudaranya pasti berkisar 36B. Usianya pastilah masih seumur dengan adikku Feby, 21 atau 22 tahun. Bandingkan dengan aku yang sudah 35 tahun. Lho buat apa lagi dibandingkan, maksudku ini adalah cewek tipeku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bang, Kakak nggak ikut?"</div><div style="text-align: justify;">"Kakak siapa Vin?" tanyaku berlagak bego.</div><div style="text-align: justify;">"Kakak istri Abang.." Buset, kapan dia kenalan sama bini gue ya, pikirku.</div><div style="text-align: justify;">"Oh, ada di rumah Vin, eh di sekolah antar si kecil.." Alamak, kok jadi grogi gini gue.</div><div style="text-align: justify;">"Beberapa kali Vina ke rumah ama Feby, Abang selalu di luar kota.."</div><div style="text-align: justify;">"Hehehe.. Biasalah Vin, cari sesuap nasi ama segenggam berlian.."</div><div style="text-align: justify;">"Hihihi.. Si Abang bisa aja.."</div><div style="text-align: justify;">"Hmm.. Kamu udah ada yang dampingi nih di wisuda nanti..?" tanyaku.</div><div style="text-align: justify;">"Belom nih Bang.. Cariin dong.."</div><div style="text-align: justify;">"Ah, masak cewek secakep kamu nggak ada yang dampingi.."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku mulai memasang jerat. Benar saja, wajahnya langsung bersemu merah. Aku tahu bahwa Vina ini adalah tipe cewek yang ramah, sedikit cerdas tetapi sialnya dia juga termasuk grup penggoda, hehehe..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Terus, ntar mau kerja atau lanjut nih Vin?" tanyaku basa basi agar tidak terlalu ketahuan sedang menebar jerat.</div><div style="text-align: justify;">"Bokap bilang sih lanjut ke Amrik, gue sih masih pengen main dulu Bang.."</div><div style="text-align: justify;">"Lho disuruh sekolah kok malah main.. belum puas main sama teman teman..?"</div><div style="text-align: justify;">"Iya nih Bang, cowok gue belum tamat hahaha.."</div><div style="text-align: justify;">"Lho tadi bilangnya belum ada pendamping..?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena keasyikan mengobrol, kami tahu-tahu sudah sampai di gerbang masuk. Feby melambai-lambai dan kemudian mendekat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Hi Vin, ngobrol apa sama Abang gue? Hati hati lo, gue kurang percaya tuh sama Abang gue.." Ah, sialan si Feby menjelekkanku lagi.</div><div style="text-align: justify;">"Ah, nggak kok Vin.. Lagian kalau gue dirayu juga berarti gue emang cantik, hihihi.."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku tinggalkan mereka menuju tempat parkir. Buset dah, benar-benar nasib seorang sopir, habis mengantar penumpang eh tamu masih juga harus keringatan mencari tempat parkir. Tapi karena habis ngobrol sama cewek keren lelahnya tidak terasa juga. Hmm.. Vina, aku suka lihat wajahnya, bodinya alamak. Kulitnya yang putih bersih tampaknya dirawat dengan baik. Semasa kuliah dulu aku suka mengatakan bahwa cewek-cewek seperti Vina ini Bandung sekali atau Jawa sekali sesuai dengan asalnya. Aku sih, Sumatra sekali, hehehe. Menurut istriku aku tidak ganteng-ganteng amat, yang ganteng mah si Mamat, hehehe.. Memang istriku sekarang bukan yang pertama tapi yang terakhir juga bukan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Usai wisuda aku masih harus mengantar adikku Feby, orang tua, istri dan kedua anakku ke restoran Sunda untuk merayakan hari bahagia si bungsu bawel itu. Ketika tiba di parkiran, Feby mengangsurkan ponselnya dengan berbisik. Barangkali takut dilihat oleh istriku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bang, sini nih, Vina mau ngomong.. Awas jangan rayu-rayu ya.." ujarnya.</div><div style="text-align: justify;">"Halo.. Vina ya.. Selamat ya Vin, sampai tadi lupa ngucapin selamat, hehe.."</div><div style="text-align: justify;">"Makasih Bang, makasih banget lo jemputannya.. Hmm.. Ntar kapan-kapan, Abang Vina undang datang ya.." Kubayangkan Vina dengan senyum manisnya. Dia mau ngundang aku dan keluarga atau aku sendiri ya, pikirku agak surprise. Ah, gue yakin dia ngundang aku sendiri nih! Gak papa-lah ge-er dikit.</div><div style="text-align: justify;">"OK deh, sayang.." Uppss, baru kenal gue bilang apa tadi?</div><div style="text-align: justify;">"Sayang nih.. Ntar ditimpuk sama bini loh Bang.."</div><div style="text-align: justify;">"Hehehe.. Nice to meet you Vin, salam sama keluarga ya.." kataku, yang ini agak keras agar Feby nggak curiga. Sedang istriku sibuk bermain dengan kedua anakku, jadi nggak perlu kuatir. Ah, sial lagi.. Aku tidak sempat mencatat nomor HP-nya. Tapi toh nanti malam masih bisa lihat di ponsel Feby kok, pikirku mulai keluar isengnya. Dua minggu setelah acara wisuda tersebut tiba tiba aku menerima SMS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bang, lagi di mana nih.. Ada acara nggak? Vina" Hah? Gak salah nih, pikirku. Dengan pura pura menahan diri, 5 menit kemudian baru aku jawab dengan menelepon langsung. Tengsin dong SMS balik.</div><div style="text-align: justify;">"Hai Vin, apa kabar? Aku lagi di Jakarta nih.. Lagi makan nih ama teman-teman di.." kataku menyebut suatu tempat di Plaza Senayan.</div><div style="text-align: justify;">"Nah, itu dia.. Vina juga lagi di Jakarta nih Bang, lagi boring.."</div><div style="text-align: justify;">"Lho.. Aku pikir jadi ke Amrik" kataku sekenanya.</div><div style="text-align: justify;">"Males Bang, Vina lagi di tempat sodara nih.. Abang kapan pulang Bandung?"</div><div style="text-align: justify;">"Lusa.. Kamu?"</div><div style="text-align: justify;">"Iya, boleh dong kita pulang bareng.. Vina naik kereta Bang" Buset dah, benar kan kata gue, Vina tipe penggoda.</div><div style="text-align: justify;">"Hmm.. Gimana ya.." kataku sok ragu, padahal udah pengen banget.</div><div style="text-align: justify;">"Kita lihat nanti ya, Vin. Ntar sore Abang telepon kamu. Eh, Feby tahu nggak kamu ada di Jakarta?"</div><div style="text-align: justify;">"Nggak Bang, mau Vina kasih tahu sama Feby dan istri Abang?"</div><div style="text-align: justify;">"Haha.. Bukan gitu maksudku, ok deh ntar jam 5 sore Abang telepon kepastiannya ya.." kataku bersorak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Memang kalau rejeki nggak bakal lari ke mana-mana. Cepat-cepat aku bereskann tugasku di Jakarta. Sebetulnya sore ini juga sudah selesai tapi teman-teman di Jakarta seperti biasa suka mengajak main bilyar dan karaoke. Jadi sorry friends, kali ini aku ada urusan penting, mesti cabut. Jam 5 sore aku telepon Vina. Aku bertanya dia sedang apa, kalau boring mengapa tidak jalan-jalan bersama saudara atau teman-temannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Abang ada acara nggak ntar malam? Ajakin Vina nonton dong?" Katanya dari seberang sana.</div><div style="text-align: justify;">"Ok Vin, gue takut macet, gimana kalau kita ketemuan di 21?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pendek cerita, Vina dengan jeans ketat dan T-shirtnya aku temui di 21. Dia sudah beli tiket untuk berdua. Mentang-mentang kaya, tiket saja dibelikan olehnya. Aku tidak ingat apa judulnya. Yang jelas begitu masuk gedung bioskop, aku gandeng tangan Vina seperti yang diinginkannya. Vina memulai sinyal dengan mengatakan sedang boring, ingin jalan dan sebagianya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kubelai rambutnya dan seperti sudah kuduga, dia merebahkan bahunya sepanjang film berputar. Tak ada penolakan ketika jemariku menyusup ke balik T-shirt dan branya. Semua lancar. Ia melenguh ketika kupelintir putingnya dan kuelus perutnya. Ketika jemariku menyusup ke sela-sela pahanya, ia berbisik..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Jangan di sini Bang.."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itu sudah sesuai dengan harapanku dan harapannya. Aku juga sudah tegang sekali ketika keluar dari gedung bioskop. Di dalam mobil, seperti harimau kehausan kami berciuman dengan gairah. Aku suka suara lenguhnya, kepasrahannya ketika kusedot putingnya dan jariku menelusup ke celah-celah memeknya yang sudah basah sekali. Tubuh Vina bergetar. Aku ingin membuatnya menjadi wanita yang sesungguhnya ketika berhubungan intim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Vina, Abang pengen jilat memek kamu sayang.."</div><div style="text-align: justify;">"Hmm.. terus Bang, Vina udah nggak tahann.."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bulu-bulu halus memeknya kusibak, kelentitnya yang sudah mengeras sungguh nikmat dikulum. Aromanya sungguh harum dan bentuknya tampak terawat. Tubuhnya sampai bergetar getar menahan nikmat. Tangannya aku arahkan meremas kontolku. Tetapi ternyata dia lebih suka blow job. Pada saat yang sama aku tidak menyia-nyiakan kesempatan meremas dadanya yang montok. Apa boleh buat, di mobil yang sempit ini harus terjadi pergumulan yang menggairahkan. Aku pastikan tidak ada manusia yang melihat kegaduhan nikmat ini. Jangan sampai kepergok Satpam karena bisa malu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sedotan lidahnya sungguh membuatku melayang jauh. Tanganku tak henti meremas payudaranya yang indah dengan puting kecoklatan yang sudah mengeras. Pada saat lain aku pelintir dan sedot putingnya hingga membuatnya semakin basah. Karena di depan terlau sempit, aku mengajaknya pindah ke jok belakang. Vina dengan tak sabar melepas celana dalam hitamnya. Aku sungguh terangsang melihat wanita dengan CD hitam, sepertinya Vina tahu selera seksku, heheh..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tampaknya Vina adalah tipe cewek blowjob mania karena ia terus saja mengoral batangku. Kupikir hobinya ini sejalan dengan hobiku mengoral memek cewek. Kuberi isyarat agar ia mengambil posisi 69 dengan aku di bawah. Vina mengangguk lemah. Aku suka melihat matanya yang sayu. Gila, memek si Vina memang OK, masih kelihatan garis vertikalnya dengan kelentit yang sungguh imut dan mengeras. Segera kuremas pantatnya dan kujilat perlahan paha dalamnya sebelum memasuki area memeknya. Vina melenguh hingga aku makin terangsang dengan suaranya yang sendu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ouhh.. Please Johnn.. Kamu apain memekku say, enak bangett!"</div><div style="text-align: justify;">"Hmm.." hanya suara itu yang keluar dari mulutku sambil menyeruput cairan memeknya yang mulai banjir. Sementara jemari Vina yang halus masih menggenggam kontolku</div><div style="text-align: justify;">"Say.. Vina nggak tahan.. Vina mau keluar sayang.. Terus terus.. Isep kacangku.. Ahh!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku memang selalu ingin memuaskan cewek-cewek yang making love denganku. Menurutku ini adalah salah satu rahasia cewek-cewek selalu ketagihan ngentot denganku. Perlakukanlah wanita dengan gentle, jangan egois. Mereka adalah makhluk yang butuh perhatian dan belaian. Jangan bersikap bodoh meninggalkan mereka meraung-raung karena tak terpuaskan. Ada saat tertentu kapan kita membuat mereka tak bisa berhenti. Vina akhirnya mencapai orgasme. Ia terduduk lemah namun tangannya masih menggenggam batangku yang masih ngaceng dan berdenyut-denyut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Makasih ya Bang, Abang sungguh laki-laki yang baik! Sekarang Vina pengen memuaskan Abang.." Nah lo, benar kan kataku, jika puas wanita sebetulnya tidak egois.</div><div style="text-align: justify;">"Iya Vina cantik, kamu istirahat dulu.. Gak usah terburu-buru, kita masih punya waktu sampai besok kan?"</div><div style="text-align: justify;">"Ih, Abang nakal.." katanya sambil meremas kontolku.</div><div style="text-align: justify;">"Sekarang Vina pengen lagi Bang.. Pengen dimasukin sama kontol Abang.."</div><div style="text-align: justify;">"Tapi kamu kan masih perawan Say..?"</div><div style="text-align: justify;">"Lho kok Abang tahu sih?"</div><div style="text-align: justify;">"Kan Abang sudah periksa tadi, hehehe.."</div><div style="text-align: justify;">"Ihh.. Nakal deh.. Vina jadi malu.." katanya manja.</div><div style="text-align: justify;">"Vin, Abang sayang kamu, tetapi untuk memerawani kamu Abang sungguh nggak tega.."</div><div style="text-align: justify;">"Tapi kan Vina yang mau.. Please Bang.. Vina rela"</div><div style="text-align: justify;">"Vin, kalau dengan oral saja kamu bisa orgasme, ngapain harus sampai berdarah?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang benar benar tidak kuduga, Vina menangis. Wah, kacau deh.. Tapi aku tidak ingin bicara lagi. Perlahan kukecup bibirnya, kuhapus airmatanya dan benar pemirsa eh pembaca, gairahnya mulai naik kembali. Segera dikulumnya kontolku. Hmm.. Enak sekali. Dan aku kembali mengajaknya ke posisi VW (Vosisi Wenakk), favoritku mengerjai memek cewek dari belakang alias posisi 69. Aku berkonsentrasi agar kali ini spermaku dapat muncrat di mulutnya. Tipe cewek pehobi blowjob adalah penyelesaian akhir harus di mulutnya. Kusedot kelentit Vina dengan lembut tetapi kuat dan itu cukup membuatnya makin menguatkan sedotannya pada kontolku. Memek Vina memang beraroma perawan, cairannya sungguh kental dan aku senang menelannya. Kontolku berkedut-kedut seakan mau muncrat, tetapi kutahan. Aku ingin kali ini aku dan Vina mencapai orgasme bersamaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ohh.. Johnn.. Fuck me please, pengen keluar say.. Ouhh.." teriaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itu adalah pertanda bahwa kurang dari 1 menit lagi dia akan mengalami orgasme. Jadi sebetulnya orgasme bisa diukur alias terukur. Kupercepat sedotanku pada kedelai Vina yang memerah sambil tanganku berusaha meraih payudara dan putingnya. Kuremas untuk memberi extra kenikmatan padanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Auhh.. Johnn.. Vina keluar.. Ahh.. Ahh.." lenguhnya panjang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan seperti yang kuperhitungkan akhirnya aku juga mengeluarkan pejuku dan muncrat ke wajahnya. Dapat kurasakan mulut Vina menyeruput kontolku dengan cepat. Aku sampai kehabisan kata-kata untuk melukiskan bagaimana perasaan nikmatku! Kupeluk Vina dan kubelai rambutnya, sambil say thanks! Aku tahu bahwa Vina bakal ketagihan. Aku sebenarnya ingin menceritakan lanjutan perjalanan yang menggairahkanku ke Bandung dengan Vina. Seluruh sensasi yang aku dan Vina dapatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ternyata Vina juga menyukai ngentot sambil berdiri. Di beberapa lokasi kami terpaksa berhenti mencari tempat rimbun pepohonan. Vina segera menyender di batang pohon dan dengan nafas terengah-engah melepaskan celananya. Posisi yang menggairahkan. Dengan berjongkok aku isep memeknya yang cepat basah itu. Kadang ia menungging dan aku sedot itilnya dari belakang. Aku juga mencapai orgasme dengan menggosok-gosok memeknya dengan batangku. Percaya atau tidak bahwa Vina masih tetap perawan sampai akhirnya dia berangkat ke Wisconsin, USA untuk melanjutkan studi. Sekarang aku masih merindukannya. Ia masih sering merngirim SMS dengan untaian kata kata, jilat, jilat dan jilat say. Entahlah, apakah masih ada cewek yang seperti dia di antara pembaca, i do hope!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tamat</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika masih kurang kamu bisa membaca <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-pengalaman-pertamaku.html">cerita dewasa</a> yang lainnya hanya di sini ya di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> oke jangan lupa besok dateng lagi akan ada cerita dewasa yang baru loh.....</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-27413962881137288922012-01-22T17:36:00.000-08:002012-01-22T17:36:33.596-08:00Youjizz Video Bokep Youjizz.comPenasaran kah jika kamu melihat video bokep atau lebih indahnya disebut film percintaan yah namanya juga manusai ya pasti diberi napsu dan juga keinginan berhubungan dengan lawan jenis jika belu menikah dan ga punya pacar atau uang biasanya hiburannya ya melalui nonton bokep aja <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnZ9Gv1zGRHQTYPELLplyhRuDfLK5wunHMmFhyphenhyphen01afb_OlXhmJPo12-7m8vok9HlVjS_RNqQMNqV4NOAPEg3_z5wguHJdSAJFu1Cos3jc5n7XDcZCY4PntGbojU1i0oyYpmiFcOw7Be-s/s400/gadis7.jpg" width="197" /></a></div><br />
<br />
untuk tempat yang pas banget yang sudah banyak yang bilang kalau emang kualitasnya da juga koleksinya lengkap cuman satu hanya di youjizz jika sudah agak mulai bosan kamu juga bisa menambahkan dalam daftar kamu yang namanya situs lokal mungkin agak susah ya mencari situs lokal yang bisa dengan mudah diakses agar bisa melihat video bokepnya salah satu contoh kerangbulu ini emang agak rumit mau masuk aja buat yang bingung silahkan kunjungi krngbl.com semoga bisa menikmati sajian khusus dari <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/05/kerangbulu-wwwkerangbulucom.html">kerangbulu</a><br />
<br />
slain kerangbulu ada juga <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/06/ngentube-ngentube-video-online.html">ngentube</a> yang kabarnya sekarang udah ga ada alias lenyap ga tau sebabnya apa tapi jangan bingung masih banyak yang lain yang bisa kamu nikmatin dan terus simak informasi terbaru dari <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> ya...Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-23039678265175742482011-12-24T07:58:00.000-08:002011-12-24T07:58:08.785-08:00Cerita Dewasa Guruku teman sex ku<div style="text-align: justify;">Selalu aja ada yang baru kalau urusan <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html">cerita dewasa</a> karena emang banyak yang menyukai untuk membaca cerita dewasa dan kamu pastinya salah satu penyuka cerita dewasa kan nah langsung aja baca yang baru ini : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirH8Tq1NN7JyQ9oGPefv55Qa1u-uDMUQErrl4WCjv4JIPVLMPuZ1T8pZCfNXi1xl5Bis9J2lsjUnioMj_VqIEoHNZp9VKkfZObSGsBvf9S4kCLwvE5SZfx9BnyasU4ZgWluvsckA566XA/s1600/cerita4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirH8Tq1NN7JyQ9oGPefv55Qa1u-uDMUQErrl4WCjv4JIPVLMPuZ1T8pZCfNXi1xl5Bis9J2lsjUnioMj_VqIEoHNZp9VKkfZObSGsBvf9S4kCLwvE5SZfx9BnyasU4ZgWluvsckA566XA/s400/cerita4.jpg" width="293" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. "Atika told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Maria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Atika ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Maria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Maria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu...."Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?" "Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Maria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Maria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Maria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Maria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Maria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Maria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. "Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Maria adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Maria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. "I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Maria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Maria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Maria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!) "Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. "Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. "And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang.. "Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. "Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Maria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Maria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Maria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Maria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.." Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Maria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Maria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Maria.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Maria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Maria di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?" Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Maria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Maria terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya. "sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai "Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Maria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.." Mendengar itu Maria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Maria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!! Maria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Maria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas. "Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya "Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Maria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Maria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.." Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Maria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!". Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!! "biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.." Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Maria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja. "Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?" Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Maria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. "mmass.." Maria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Maria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. "Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Maria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! "Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Maria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan... OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Maria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Maria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. "Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Maria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan...... kutindaih tubuh sintal Maria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Maria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Maria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Maria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?" "Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Maria mulai menggelinjang-gelinjang histeris "Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Maria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku "Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Maria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Maria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Maria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya.."Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Maria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Maria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku.."Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Maria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Maria. Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Maria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Maria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. "mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Maria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Maria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Maria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Maria.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh.." Maria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Maria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Maria memelukku dan mencium bibirku erat-erat...Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku... "RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Maria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Maria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Maria... juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Maria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Maria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Maria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Maria ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-59539903498935565552011-12-21T00:34:00.000-08:002011-12-21T00:35:08.278-08:00Cerita Dewasa Pengalaman Pertamaku Dengan Tante LilyMelanjutkan cerita dewasa sebelumnya di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> buat kamu semua penikmat cerita dewasa kali ini berjudul :<br />
<br />
<a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/12/cerita-dewasa-kumpulan-cerita-dewasa.html">Cerita Dewasa</a> Pengalaman Pertamaku Dengan Tante Lily<br />
<br />
Dalam kesempatan kali ini saya ingin menceritakan pengalaman pertama saya bermain seks dengan wanita dewasa umur 36 tahun dan sudah punya anak dua.Saat itu saya masih duduk di bangku SLTP kelas 1,hari sabtu rumah kami kedatangan Tante Lily suami daripada Mamaku bersama kedua anaknya untuk liburan di surabaya,sedangkan Tante Lily berasal dari Malang jawa timur.<br />
<br />
<br />
Sudah menjadi kebiasaan bila Tante Lily berkunjung kerumah kami bisa dipastikan menginap minimal 2 malam,sebenarnya saya sudah ada kekaguman atas Tante Lily karena beliau di usia 36 tahun masih terlihat segar dan putih berbadan montok,kira-kira tingginya 180 cm dengan rambut sebahu dan muka jawa asli,tetapi karena selama ini beliau tidak begitu akrab dengan aku dan sangat sopan maka aku jadi rada canggung untuk bicara dengan beliau apalagi untuk hal-hal yang berbau seks,jadi aku pendam saja keinginan gilaku untuk dapat sekedar melihat tubuh indahnya.<br />
<br />
<br />
Kira-kira pukul 1 dini hari aku terbangun karena merasa ingin kencing dan rasanya tak dapat aku tahan lagi,maka aku langsung menuju ke kamar mandi dengan sekali dorong pintu kamar mandi langsung terbuka,tapi alangkah terkejutnya aku saat melihat tanteku Lily sedang duduk di kloset sedang kencing sambil membuka ujung daster bawahnya,jadi aku dapat melihat rimbunnya bulu memeknya yang berwarna hitam,sedangkan posisiku saat itu karena sudah kebelet tangan kiriku sudah mengeluarkan penisku dari celanaku,jadi sebenarnya kami berdua sudah sama-sama melihat vital masing-masing,karena aku malu aku langsung keluar namun tangan tanteku ternyata lebih cepat menarik tanganku dan berkata pelan...sudah kencing aja daripada sakit karena ditahan,karena aku takut tanteku marah maka aku terpaksa kencing juga saat itu namun posisiku membelakangi tante karena malu dan takut,setelah kencing aku segera pamit mau keluar dulu tapi tanteku nyeletuk...ehh Dick kok ga dicuci tititnya selesai kencing jorok banget kamu yah...eehh iya tante maaf aku lupa kataku sambil cepat-cepat meraih gayung dan mulai membasuh penisku cepat-cepat dan langsung permisi keluar,uuufff rasanya ga karuan semua deh.<br />
<br />
<br />
Besok paginya pukul 7 pagi aku pergi ke sekolah karena ada extrakurikuler Volly,sampai pukul 11 siang aku baru pulang kerumah,tetapi dirumah sepi namun pintu rumah tidak dikunci,tiba-tiba tanteku keluar dari kamar...ehh Dickwan baru datang ya,semua sedang ke tunjungan plaza karena adikmu minta traktir mamamu karena ulang tahun,tante tadi mau ikut tetapi tiba-tiba tidak enak badan jadi batal deh ikutan.oo gitu tante ya sudah saya mau ganti baju dulu tante.Dikamar perasaanku jadi ga enak aku kuatir tante membahas masalah tadi malam dikamar mandi trus aku bilang gimana ya ama tante...belum selesai aku berpikir pintu sudah diketok 2 kali dari luar tok..tok..Dick kamu lagi apa sibuk ga,tante ada perlu mau bicara ? Ga tante ga sibuk kok hanya beresin kamar sebentar aja...Tante boleh masuk Dick ? Silahkan tante ga dikunci kok pintunya.Setelah tante masuk beliau langsung duduk dipinggir ranjangku,kemudian bertanya...Dick tante mau tanya mengenai tadi malam,kamu sempat lihat apa tadi malam saat di kamar mandi...duuaarrr bener khan yang aku takutin kerjadi juga,sambil gemetar aku jawab..ga kok tante Dick ga sempat lihat apa-apa semalam,khan Dick langsung mau keluar kataku sambil tetap menunduk karena malu dan takut,kamu jangan bohong ya dengan tante awas nanti aku laporkan mamamu lho kalau ga ngaku ama tante !! iya tante serius Dick ga sempat lihat apa-apa kok tante,..ya sudah kalau kamu ga mau ngaku, nanti tante laporin mamamu,sambil tante bangun dan hendak beranjak keluar kamarku, namun cepat-cepat aku sambar tangannya sambil berkata....iya tante maaf aku memang sempat melihat tetapi tidak jelas kok dan hanya sekejap saja kok tante,dan saya minta maaf tante karena saya memang tidak tahu kalau tante ada dikamar mandi (memang kamar mandiku itu rada rusak pintunya).<br />
<br />
Tanteku kemudian kembali dan duduk ditempat semula dan berkata...baiklah karena kamu sudah mengaku maka tante tidak akan melaporkan hal ini ke mamamu,namun karena kamu sudah ceroboh maka kamu harus saya hukum !! apa tante hukumannya jawabku ga sabar,....tutup dulu pintu kamarmu dan kunci sekalian,maka cepat-cepat aku kunci dan kembali berdiri didepan tante,...sekarang kamu buka semua bajumu didepan tante,..hahh maaf tante apa saya ga salah denger,...kamu buka semua bajumu sekarang cepat,...tp tante Dick khan malu tante....cepat buka semua atau saya laporkan mamamu kata tante agak tinggi nadanya !! maka pelan-pelan aku buka semua sampai telanjang bulat sambil menutupi penisku dengan kedua tanganku,tp tante segera menyuruhku meletakkan tanganku disamping badanku,maka terpampanglah penisku yang lagi tidur karena ketakutan...penis kecil aja pakai malu telanjang Dick kata tanteku nyeletuk....hihihi aku cuma cengar cengir aja ga bergerak.Kemudian aku disuruh jongkok didepan tante dan tante menarik ujung bawah dasternya agak keatas sampai bagian paha dan berkata...sekarang masukkan kepalamu ke selangkangan tante tanpa menggunakan tangan Dick, ingat tanpa menggunakan tangan !! dan kamu harus jilatin semua bulu tante dan jangan berhenti sampai tante suruh berhenti.. cepat Dick, sambil tangan tanteku rada mendorong kepalaku masuk kedalam dasternya,begitu masuk dasternya tanteku rada merenggangkan kakinya agar kepalaku bisa tepat ditengah selangkangannya, sambil berkata pelan jilat dick semuanya cepat...sruup..sruup sruup aku jilatin semuanya sampai kira-kira 5 menit makin terasa sedikit asin campur gurih dan makin banyak cairan keluar dari bulu tanteku,dan mungkin karena keenakkan posisi tanteku jadi tiduran di pinggir tempat tidurku,aku yang makin bernafsu pelan-pelan aku buka keatas daster tanteku sehingga aku dapat melihat jelas lebatnya jembut tanteku dan ada kacang sebesar kelereng kecil yang berwarna merah tua kenyal,aku terus jilatin dan menghisapnya,namun tiba-tiba tanteku bangun sambil mendorongku kebelakang dan cepat-sepat menutup kembali dasternya yang sudah aku singkap sampai ke perutnya,kamu kurang ajar yah dick kata tanteku sambil tersenyum kecil....tiba-tiba tante berdiri merubah posisinya menjadi menungging di pinggir ranjang dan berkata,....sekarang kamu boleh buka daster tante bagian belakang dan kamu jilatin semuanya cepat...sambil tersenyum tanteku menyembunyikan wajahnya keranjang..aku cepat-cepat membuka daster belakangnya keatas dan....ckckck indah sekali pantat tanteku,besar bulat dan padat sekali,putih mulus dan ada bulu-bulu halus mirip wanita arab,anusnya berwarna merah tua merekah sempurna dan lipatan memeknya yang terjepit indah,karena sudah ga tahan ingin segera menikmatinya aku segera menjilati semuanya sampai basah dan rata,tak kulewatkan seincipun bagian pantat tanteku,anus ke arah memeknya aku jilat dan hisap sepuasnya sampai becek, kemudian tanteku menoleh kebelakang dan berkata, masukkin penismu Dick cepat tante sudah ga tahan lagi,..cepat dick...aku langsung memasukkan penisku...bleesp ternyata rada longgar mungkin karena punya pamanku besar dan penisku hanya 15 cm bila tegang,dan aku langsung memompa maju mundur creep...creep...cprep...uuuhh rasanya hangat kenyal aaahh sulit melukiskan kenikmatannya.....masukin penismu dianus tante dick,kata tanteku tiba-tiba....aku cabut dan ganti aku masukkan kedalam anus tante...ternyata sulit karena masih belum pernah dimasukin penis ternyata,tak kurang akal aku ambil lotionku dimeja belajarku dan aku beri di anus tante secukupnya dan aku coba lagi masukin penisku.... bleessp... creep creeep crepp rada terasa jepitannya dan hangat banget rasanya.... cepat aku genjot terus... dan tak sampai 5 menit aku merasa akan ke puncak...aku keluar tanteeeee,......crooe croot croot crooot..aku keluarin semuanya didalam anus tanteku,dan aku lansung ambruk kebelakang,sementara tanteku tertelungkup diranjangku..... kemudian tanteku berdiri dan berkata untung kamu keluarin dianus tante kalau dimemek tante gimana Dick...? maaf tante Dick ga tahu,kemudian tanteku bertanya...kamu sudah pernah lihat wanita telanjang Dick ?? bbelum tante ga pernah...ach masak sich,kamu khan sudah punya pacar jawab tanteku sambil melepas dasternya yang didalamnya sudah tidak menggunakan apa-apa lagi alias bugil sambil berjalan kekamar mandi.<br />
<br />
Itulah sekelumit pengalamanku yang pertama bermain seks dengan wanita dewasa dan hal itu membuatku lebih menyukai wanita dewasa dibandingkan dengan yang sebaya denganku,terutama yang berusia 33 – 37 tahun.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-50428325428486188492011-12-21T00:32:00.000-08:002011-12-21T00:32:26.274-08:00Cerita Dewasa | Kumpulan Cerita Dewasa<div style="text-align: justify;">Memulai kategori <b>cerita dewasa</b> di blog ini karena memang banyak yang menyukai nya jadi ya akan ada postingan cerita dewasa mulai hari ini untuk judul yang pertama silahkan di baca di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cerita Dewasa Nikmatnya Lubang-lubang Tetanggaku</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Para pembaca setia sumbercerita.com, berikut adalah peristiwa yang akan diceritakan oleh salah satu anggota kami. Ketika dia menceritakan pengalamannya, kami mengusulkan agar ceritanya dikirim ke sumbercerita.com. Agar dapat dinikmati oleh khalayak lain. Berikut peristiwa anggota kami yang benar-benar terjadi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">*****</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perkenalkan, namaku Andi. Aku kuliah di sebuah PTN terkenal di kotaku. Aku mempunyai tetangga perempuan yang masih bersekolah di SMU, namanya Vina. Vina adalah gadis keturunan Chinese. Ia mempunyai wajah yang manis, dan mata yang sipit terlihat indah dibalik kacamatnya. Kulitnya putih bersih, dengan bulu-bulu halus menghias lengannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya aku sudah lama tertarik sama dia, karena tubuhnya yang menggairahkan sekali. Dia suka mengenakan kaos ketat dengan warna cerah. ketika kami bertemu, aku suka curi pandang lengan atasnya yang putih bersih dan ketiaknya yang gemuk dengan beberapa rambut tipis di tengahnya. Vina bertubuh agak pendek, sekitar 158 cm dan menggairahkan. Yang paling menonjol Vina tubuhnya yaitu payudaranya yang cukup montok ukurannya sekitar 34B dan pantatnya yang padat berisi. Ketika kami mengobrol dijalan aku sering memperhatikan orang-orang yang melewati kami, mereka selalu melirik ke arah payudara Vina dan pantatnya yang semontok pantat Nafa Urbach, berharap bisa meremas-remasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setiap hari Vina pulang sekitar jam 5 sore, karena ia kut les setelah pulang sekolah. Aku sedang dirumah, Vina main kerumahku setelah ia pulang dari les. Dan setiap kali Vina mengobrol selalu kugoda dan kuajak kekamarku. Namun sutau hari, karena aku dengan alasan ingin memeperlihatkan sesuatu, Vina mau juga. Dan kebetulan rumahku sedang tidak ada orang, karena mereka sedang keluar kota. Dikamarku, kutunjukkan novel terbaru "Harry Potter & The Chamber's of Secret", karangan J. K. Rowling. Vina selalu menanti-nanti terbitnya Novel tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kira-kira waktu itu sekitar jam setengah delapan malam. Ketika aku bermain game di computer, Vina sedang asyik membaca buku di lantai dan membelakangiku. Ketika aku menengok kebelakang, terlihatlah pantatnya yang terbalut celana panjang. Menantang kejantananku untuk disarangkan ke dalam bongkahan pantatnya yang montok itu. Gadis itu tidak sadar kalau pantatnya sedang ku perhatikan. Rupanya memang tidak sadar kalau sedang kuperhatikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Baru beberapa menit kemudian Vina membalikkan badannya, aku segera mengalihkan pandanganku ke computer. Vina lalu melihat sebentar game yang sedang kumainkan, lalu ia kembali membaca lagi di lantai tepat disamping bawah kursiku. Ketika kulihat ia kembali, sungguh pemandangan yang sangat membuat keringat dinginku keluar. Kulihat payudaranya yang terbungkus bra di balik kaosnya yang rada longgar karena ukurannya yang cukup besar. Terlihat jelas sekali dari atas, bagian atas kulit payuara Vina yang putih sekali, lebih putih dari kulit lengan dan wajahnya yang sudah sangat putih. Suasana memang sepi disekitar rumahku, namun bagi penduduk sekitar cukup aman untuk dihuni.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Kurangkul tubuh Vina, dan kubekap mulutnya.</div><div style="text-align: justify;">"Eegghh, mmpphh.. mmphh", Vina berusaha berteriak.</div><div style="text-align: justify;">Kulumat bibirnya agar ia tidak bersuara. Sambil tanganku mengambil tali pramuka di dekatku. Lalu kuikat kedua lengannya ke belakang. Beberapa menit kemudian, rontaan Vina mulai melemah.</div><div style="text-align: justify;">"Ndi. apa yang kamu lakukan".</div><div style="text-align: justify;">Vina berteriak begitu mulutnya berhasil lepas dari mulutku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan cepat, kulumat lagi mulut Vina. Kuhisap-hisap mulut dan lidahnya. kujelajahi rongga mulutnya dengan lidahku. Air liur Vina yang kuhisap, meluber keluar membasahi pipi dan sekitar bibirnya yang mungil merah merekah. Kuteguk nikmat air liur cewek Chinese itu. Belum sempat ia bersuara ketika kulepas bibirku di bibirnya, ku masukkan batang kontolku ke dalam mulutnya. Sambil kujambak rambutnya dan kumaju-mundurkan kepalanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ouuhh, mm.", aku melenguh keenakan, di penisku.</div><div style="text-align: justify;">Aku merasakan penisku basah, dan dingin di dalam mulut Vina. lalu kubopong gadis itu ke atas tempat tidurku. Setelah mengunci pintu. Aku kembali ke tempat tidurku yang cukup besar. Kutelepon Irfan, temanku untuk membantu menyetubuhi si Vina. Tak lama kemudian, temanku Irfan. Mereka senang sekali kuajak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah kuikat kedua lengan vina ke masing-masing sudut ranjang, sedangkan kedua kakinya dipegangi kedua Irfan. Kulepaskan satu persatu pakaian Vina, hingga akhirnya Vina hanya memakai Celana Dalam putih dan BH kremnya. Payudaranya menyembul di bagian atas BH-nya. Kulit payudara Vina putih sekali, kontras dengan warna BH-nya. Melihat keadaan tubuh gadis itu, nafsuku menjadi naik. Kontolku menegang, tapi aku masih bisa menahan diri. Tapi tanganku mulai meraba-raba seluruh bagian tubuh gadis itu. Pahanya yang putih mulus sekali, terasa lembut sat ku elus-elus, dan empuk saat kuremas-remas sambil kujilati hingga pahanya basah oleh air liurku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah melakukan semua itu, Aku melepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat dengan kondisi kontolku yang udah tegang. Tanpa membuang waktu kudekati Vina yang masih memohon agar dilepaskan. Vina berusaha memberontak Tapi dengan cepat kedekap tubuh gadis itu, dekapanku cukup kuat, Vina hanya bisa terisak-isak menangis. Gadis itu seakan tak berdaya ketika Aku mulai meremas-remas payudaranya yang lumayan besar dan kenyal itu dengan masih dibungkus BH-nya. Sambil menikmati musik house, Lama kelamaan aku menjadi tambah bernafsu, dengan kasar kutarik BH gadis itu dan kulemparkan. Di depan mataku terpampang payudara gadis itu yang putih dengan puting mungil merah muda yang indah sekali Aku meremas-remas payudara gadis Chinese itu dengan sekuat tenaga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aakkhh, saakkii..iitt. Ndi, sakkii. it, ampuu..unn. Ndii", Vina meraung-raung kesakitan.</div><div style="text-align: justify;">Dadanya menempel erat kedadaku dan akupun merasa ada daging kenyal yang hangat. Aku terus melumat bibirnya, sementara tangan kananku dengan leluasa mengelus-ngelus pahanya yang mulus dan pantatnya yang kenyal. Tangan kiriku meremas-remas payudara kirinya. Kudengar lenguhan-lenguhan kenikmatan dari Vina. Aku lepaskan mulutku dan kuciumi lehernya hingga ke payudaranya, kusedot susunya yang kiri sementara tangan kananku meremas-remas yang kanan. Kutindihi tubuhnya sambil menyedot-nyedot susunya secara bergantian. Saya jilati kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya yang merah itu.</div><div style="text-align: justify;">"Uufh, sakii..iit, oufhh, ohh, oohh saki..iit, ohh".</div><div style="text-align: justify;">Vina merintih sambil menangis sesenggukan. Sementara itu aku terusin permainan lidah aku ke arah perutnya yang rata itu, aku berhenti di bagian pusar dan konsentrasi di bagian itu sambil ngeremes bokongnya yang padat, kedua tanganku selipin ke bokongnya dan pelan-pelan aku lucuti celana dalamnya ke bawah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tampaklah sebuah pemandangan yang luar biasa indahnya. CD nya dan kurasakan rambut hitam yang masih jarang mengelilingi vaginanya. kuraih klitorisnya dan ku gosok-gosok dengan jari tengahku.</div><div style="text-align: justify;">"Oohh, jangaann, sudaahh oufhh, jaa, ngaa, an, oohh".</div><div style="text-align: justify;">Dia merintih merasakan nikmat yang dalam karena klitorisnya kugosok sementara lidahku tetap bermain menyedot-nyedot payudaranya yang besar bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arahku. Kupegangi bagian bawah payudara Vina, mulutku menciumi dan mengisap-isap kedua puting susu Vina secara bergantian. Buah dada Vina yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada Vina yang gemuk itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku dan mulai kusedot-sedot dengan lahap.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aakkhh, ouughh, sakkii..iitt,". tiba-tiba Vina berteriak keras sekali karena sebagian besar payudaranya yang masuk kedalam mulutku, aku kunyah-kunyah susu kanannya seperti mengunyah daging.</div><div style="text-align: justify;">Aku merasakan ada kulit payudara Vina yang sobek, sehingga darah susunya keluar. Dan kutelan sebagian darah susu Vina yang keluar. Lidahku kumainkan pada puting susu Vina yang bereaksi menjadi keras sekali. Terasa sesak napas Vina menerima perlakuanku pada kedua buah dadanya. Badan Vina terasa makin lemas dan dari mulutnya terus mengeluarkan erangan,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ssshh, sshh, aahh, aahh, sshh, sshh, jangaann, suudaahh.. aku mohoonn".</div><div style="text-align: justify;">Vina terus mengerang. mulutku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan menjilat-jilat kedua puting buah dada Vina secara bergantian selama kurang lebih lima belas menit. Tubuh Vina benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua buah dada dan putingnya telah benar-benar mengeras. Aku mulai maraba bulu-bulu halus yang tumbuh lebat di vagina Vina. Ia mulai merintih lagi menahan rangsangan pada vaginanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Irfan tidak tahan dengan pemandangan indah itu. Ia lalu memegang kepala Vina, kemudian melumat bibirnya yang tipis dengan bulu-bulu halus di antara bibir dan hidungnya. Mulut irfan mulai menjilati leher Vina, lalu turun ke dadanya. Terasa oleh Vina mulut Irfan menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Vina menjerit ketika Irfan mengigit puting susunya sambil menariknya dengan giginya.</div><div style="text-align: justify;">"Diem, Jangan berisik", Irfan menampar pipi kiri Vina dengan keras, hingga berkunang-kunang.</div><div style="text-align: justify;">Vina hanya bisa menangis sesenggukan.</div><div style="text-align: justify;">"Gue bilang diem. dasar", sembari berkata itu si Gondrong menampar buah dada Vina, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Vina.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu Irfan melepas celana jeansnya dan kemudian Cdnya. Irfan menduduki kedua susu Vina. Lalu ia mencoba membuka mulut Vina, dan mengarahkan kontolnya dan menggesek-gesekkan kepala penisnya di bibir Vina. Lalu ia menampar-nampar kedua pipi Vina sampai memerah. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Vina, kepala penis Irfan telah terjepit di antara kedua bibir mungil Vina, Akhirnya Mulut Vina terbuka, dengan memaksa, Irfan menarik kepalaVina akhirnya penisnya masuk juga kedalam mulut Vina. Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut Vina yang kecil, itupun sudah terasa penuh benar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Vina hampir sesak nafas dibuatnya. Vina dipaksa menjilat dan menyedoti penis Irfan, jika menolak Irfan akan terus menampar pipi Vina. Karena tidak tahan Vina mulai menjilati penis Irfan.</div><div style="text-align: justify;">Dia langsung mendesah pelan"Aakkhh, aakkhh.", sambil ikut membantu Vina memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya.</div><div style="text-align: justify;">"Aakk, akk, nikmat sayyaangg".</div><div style="text-align: justify;">Kelihatan Vina bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak lama kemudian penis Irfan menyemburkan spermanya banyak sekali di dalam mulut Vina.</div><div style="text-align: justify;">"Ooohh, oouuh", Irfan melenguh panjang, merasakan nikmat berejakulasi di mulut gadis Chinese yang cantik dan putih ini.</div><div style="text-align: justify;">Vina terpaksa menenggak seluruh sperma Irfan, sedangkan sisanya meluber keluar membasahi bibir dan dagunya. Vina semakin mendesah-desah karena kemaluannya kujilati dengan buasnya. Apalagi tanganku saat itu tidak lepas meremas-remas payudara gadis itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kubuka lebar pahanya kudekatkan ujung kontolku ke arah selangkangan gadis itu yang masih menggunakan celana dalam. Kugesek-gesekkan kontolku di sekitar liang memek gadis itu. Vina merasakan adanya sesuatu yang meraba-raba kemaluannya. Tiba-tiba Vina teriak keras sekali. Tapi dengan cepat kedekap tubuh gadis itu. Batang kemaluanku yang besar dan panjang ini aku coba kumasukkan dengan paksa ke liang kemaluan Vina yang masih sangat sempit, Ketika penisku merobek keperawanannya, ia berteriak kesakitan sambil mengangis, dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segar keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Dari wajah Vina terlihat dia menahan sakit yang amat sangat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu si Irfan dengan ganasnya beradu lidah dengan Vina sambil tangannya turut bekerja meremas dan memilin-milin puting susunya yang masih kecil. Aku masih asyik memaju-mundurkan pantatku dengan cepat. Aku mengebor memeknya dengan kecepatan tinggi sambil kedua tanganku meremas pahanya yang putih mulus dan pantatnya yang sekal, Tangisan Vina semakin keras meraung-raung. Akhirnya tubuh Vina mengejang sampai bergetar. Air mani Vina mengalir melalui rongga vaginanya mengguyur penisku yang tertanam di dalam vaginanya. Sedangkan aku masih menjilati payudaranya, dia mengalami orgasme hebat beberapa saat sampai akhirnya melemas tangisannya samar-samar menghilang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu kubalik tubuhku, sehingga posisi tubuh Vina sekarang berada diatasku. Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Vina sambil menaik-turunkan pantatnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya. Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Vina terus meronta sambil mendesah. Aku terus memompa liang peranakannya dari bawah, sambil kedua tanganku mencengkram dan meremas dengan kasar kedua buah bongkahan pantat Vina yang padat sekali. Tangan Irfan masih memainkan puting susu Vina sambil sesekali menarik-narik payudaranya yang kenyal itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setengah jam terus berlalu dan aku mulai merasakan seolah-olah akan ada ledakan dalam diriku dan Vina. Aku mengetahui bahwa dia akan klimaks lagi karena Vina semakin kuat mendesah, kupercepat menggenjot tubuhnya. Aku semakin tidak tahan dan kusemprotkan cairan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya dan di saat yang bersamaan pula, Vina berteriak dengan disertai getaran hebat sambil seluruh tubuhnya mengejang. Penisku terasa seperti sedang di"pipis"in olehnya karena ada cairan yang mulai membasahi penisku. Vina mengalami orgasmenya yang kedua. Setelah 46 menit kami bersama-sama melepaskan nafsu</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu Irfan mendekati tubuh Vina, ia menarik pinggul Vina.</div><div style="text-align: justify;">"Ampun. sudaahh, jangan terusin, biarkan saya pulang" rengek Vina sambil minta belas kasihan.</div><div style="text-align: justify;">"Heh.. diam kamu" hardik Irfan.</div><div style="text-align: justify;">"Ayo nungging, aku mau liat memek dan pantat seksi kamu dari belakang".</div><div style="text-align: justify;">Irfan mengangkat pinggul Vina sehingga posisi Vina sekarang nungging.</div><div style="text-align: justify;">"Hahaha. begitu manis. Waw.. bagus sekali pantat kamu", sambil Irfan mendekatkan mulutnya ke memek Vina.</div><div style="text-align: justify;">Dengan jari Irfan menusuk memek Vina yang menggelinjang menahan sesuatu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan Irfan dengan buasnya, menjilatin anus Vina yang berwarna kemerah-merahan. sambil sesekali ujung lidah Irfan dimasukin ke lubang anus cewek chinese itu dan menjilatinya. Tanpa disadari oleh Vina. apa yang akan dilakukan Irfan selanjutnya.</div><div style="text-align: justify;">Sekonyong-konyong Vina menjerit"Aauu. aauu. aakhh".</div><div style="text-align: justify;">Rupanya penis Irfan telah menembus lubang memek Vina yang sudah basah dipenuhi lendir kenikmatan dan spermaku. Dengan buasnya Irfan menggenjot terus memek Vina dari belakang (doggy style) Vina hanya bisa merasakan sakit di liang kemaluannya karena di sodok2 dengan penis Irfan yang besar dan panjang. Sambil kepala dan payudaranya terayun-ayun karena sodokan penis Irfan, Vina memohon ampun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ampun, sakit sekali, aauu. sudah pak, sakit.. sakiitt".</div><div style="text-align: justify;">Vina terus memohon sambil berlinang air mata, mendapat perlakukan kasar dari Irfan. Makin lama Irfan makin keras mendorong-dorong memek Vina, dengan desisan panjang.</div><div style="text-align: justify;">"Sstt. sstt. aahh".</div><div style="text-align: justify;">Irfan menahan nikmat luar biasa.</div><div style="text-align: justify;">"Nich. aku mau keluar. ayo cepet goyangin pantat kamu.. plak.. plak.." sesekali Irfan menampar pantat indah milik Vina, sehingga pantat Vina mulai memerah.</div><div style="text-align: justify;">"Aahh. sakiitt, huuhh. aach".</div><div style="text-align: justify;">Sambil mendorongkan penisnya, sekali hentak keluar sperma Irfan memenuhi liang vagina Vina.</div><div style="text-align: justify;">"Aachh.. ccroott, crrott, gue, semprot. lobang, loe.. bangsatt".</div><div style="text-align: justify;">Irfan mengumpat. lalu Irfan menarik penisnya. darah bercampur air mani Irfan dan Vina keluar mengalir membasahi paha Vina yang masih tegak. Lalu Irfan berbaring di samping tubuh Vina yang setengah tidak sadar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">setelah istirahat sejenak nafsu kami mulai naik kembali.</div><div style="text-align: justify;">"Fan coba kita main berdua"</div><div style="text-align: justify;">Irfan mengambil posisi tidur sedangkan Vina didudukan diatas tubuhnya, sambil penis Irfan diarahkan ke lubang Vagina Vina. Vina dengan mimik muka memohon ampun, Irfan makin tambah beringas. Akhirnya sekali dorongan tembuslah memek Vina yang selama ini dia rawat, sekarang di koyak-koyak oleh Irfan kembali. 2 orang yang sangat kehausan sex.</div><div style="text-align: justify;">"Aduuhh.. sakkiitt. sudahh. kumohoonn" Vina menjerit kesakitan.</div><div style="text-align: justify;">Namun Irfan tidak mempedulikan rintihan dari mulut Vina, dia makin kasar menyodok-nyodokan penisnya sementara itu aku telah berdiri di atas mereka berdua, dan mendorongkan tubuh Vina untuk amBLi posisi membungkuk, dan dengan kasar jariku mulai meraba-raba pantat Vina yang montok putih mulus sambil mempermainkan jari tengahku untuk mengobel lubang anus Vina.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Waw.. Rupanya anusnya masih perawan nih. lobangnya kecil banget" seruku sambil mengarahkan batang penisku ke anus Vina.</div><div style="text-align: justify;">Setelah mengolesi handbody pada batang penisku agar tidak lecet, aku berusaha memasukan penisku ke lubang anus Vina.</div><div style="text-align: justify;">"Vin pantat loe gue sodomi ya? pantat loe montok banget sih. Pasti jepitannya kenceng nih", Aku berteriak kepadanya sambil meremas pantatnya yang putih sekali.</div><div style="text-align: justify;">"Jangan. jangan. ampun. jangan disitu. Ndii. sakiitt. periihh" jerit dan ratapan Vina dengan nada memelas.</div><div style="text-align: justify;">Tapi aku tidak mempedulikan rintihan Vina, makin keras aku memasukan batang kemaluan aku. Untuk beberapa saat memang sulit bagi penisku untuk berhasil masuk, karena memang lubangnya sangat sempit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun aku penasaran untuk segera melesakkan batang kemaluanku ke dalam duburnya. Dan akhirnya setelah berusaha membuka pantat Vina, tembuslah lubang anus Vina disodok batang kemaluanku. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya. Setelah itu pantat Vinapun kusodok-sodok dengan keras, kedua tanganku meraih payudara Vina serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya aku menyodomi Vina, waktu yang lama bagi Vina yang semakin tersiksa itu. Lubang dubur Vina terus menerus mengeluarkan darah melalui sela-sela penisku yang tertanam dipantatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Eegghh, aakkhh, oohh", dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok-sodok dari atas dan bawah, Vina merintih-rintih.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tanganku. Sedangkan Irfan dengan asyiknya menyodok-nyodok memek Vina dari bawah. Lengkaplah sudah dua lobang yang berdekatan telah di tembus oleh dua batang penis aku dan Irfan yang haus sex. Vina hanya bisa meringis menahan sakit yang luar biasa karena selama ini ia tidak pernah menahan rasa sakit seperti itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ndi, ayo kita sudahi permainan ini bareng, loe sodok dari atas, gue sodok dari bawah dan kita koyak memek dan dubur cewek ini, dan kita penuhi dengan pejuh kita", Irfan menyeru.</div><div style="text-align: justify;">Beberapa menit kemudian kami berdua mengerang menahan nikmat yang luar bisa, dan hampir bersamaan kami memuncratkan sperma berbarengan.</div><div style="text-align: justify;">"Aachh., keluuarr.. hhmm.. sstt. nikmat sekali"</div><div style="text-align: justify;">"Ooohh." Vina mengerang merasakan air mani kami membanjiri liang dubur dan vaginanya.</div><div style="text-align: justify;">Setelah berhenti sejenak kami akhirnya terkulai, begitu juga Vina yang terhimpit oleh kedua pria yang telah menggaulinya hanya bisa tergolek lemas sambil menangis sesenggukan meratapi nasibnya yang malang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kami sempat mengabadikan persetubuhan kami melalui handycam milik Irfan. dan kami berjanji tidak akan menyebarkannya ke internet, asalkan Vina tutup mulut dan bersedia kami setubuhi. Sampai sekarang aku dan irfan masih sering menyetubuhi tubuh Vina. Kami salurkan hasrat sex kami yang besar ini dengan mengoral mulut Vina, menyodomi pantatnya, dan mengebor memeknya. Hingga sekarang kedua payudara Vina semakin besar, karena terlalu sering kami remas-remas dan kami sedoti. Ukuran branya sekarang 38B, dan puting susunya merah melebar. Setelah persetubuhan, kami selalu meminumkan pil anti Hamil ke Vina. Sampai sekarang Vina tidak merasakan gejala-gejala kehamilan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">*****</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekian para pembaca yang setia, saya mohon maaf jika ada yang merasa dirugikan. Jika ada kritik, komentar, saran, atau pertanyaan jangan ragu mengirimkan e-mail yang tertera di paling bawah halaman ini. Saya ucapkan terima kasih kepada rekan anggota PAS Team yang sedang sibuk ikut fight against USA on cyber. Juga buat para Linuxer sejagat"Modification Moving On". Dan khususnya bagi para pembaca setia sumbercerita.com"Let's Ride the Girls & Make Them Cry". Special thank's buat pihak 17th Network, Corp. yang telah menampilkan cerita saya. Ketemu lagi di lain kesempatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jangan lupa besok datang lagi ke blog ini kaena akan ada lagi cerita dewasa selanjutnya...</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-24298456314749121252011-10-18T00:31:00.000-07:002011-10-18T00:31:30.951-07:00Anisa Cherrybelle | Anisa Chibi<b>Anisa Cherrybelle | Anisa Chibi</b>. anggota dari girl band cherrybelle atau chibi ini emang kelihatan manis sekali ya hehehe namanya anisa cherry belle nah mau tahu tentang biodata <a href="http://gosipartis-terkini.blogspot.com/2011/08/annisa-cherry-belle-profil.html">anisa cherry belle</a> ya ini dia :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj240zPNgAylUFF3qJcXEGYNrksYn5Ign-qsDwrkuyrcK5rqDZEs3MO9SwXrqkg8rBi4tNbKe7aUiT-PPVqAx8y1YTF-X1qyT_qE_xnLXV_5zXf_qWClDRSYJeDg-MMpAuYTf5GcJdxyMs/s1600/anisa+chibi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj240zPNgAylUFF3qJcXEGYNrksYn5Ign-qsDwrkuyrcK5rqDZEs3MO9SwXrqkg8rBi4tNbKe7aUiT-PPVqAx8y1YTF-X1qyT_qE_xnLXV_5zXf_qWClDRSYJeDg-MMpAuYTf5GcJdxyMs/s400/anisa+chibi.jpg" width="256" /></a></div><br />
Nama Lengkap :Anisa Rahma<br />
Nama Panggilan :Anisa<br />
TTL :Bandung, 12 Oktober 1990<br />
Tinggi :164cm<br />
Berat :46kg<br />
Hobby :Nyanyi, dance, gambar, melihara kucing, traveling<br />
Makanan Fav :Onde-onde, kepiting, cheese cake, bolu ketan hitam, kebab<br />
Angka Fav :12, 7, 4<br />
Warna Fav :Merah, pink, ungu<br />
Tokoh Idola :Shinchan, Garfield, Park Bom (2NE1), Yoona (snsd), Taeyang (BIGBANG)<br />
Spending time :Main sama kucing, browsing, nonton dvd, jalan-jalan, makan, nyalon<br />
<br />
nah udah lengkapkan profil anisa vcherry belle kalau mau info yang lain bisa lihat di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> ya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-88973487980174377492011-10-16T01:08:00.000-07:002011-10-16T01:09:25.544-07:00Pekalongan Cheater<div style="text-align: justify;"><b>Pekalongan Cheater</b>. Buat para gamers di seluruh indonesia udah pernahkah mengunjungi halaman ini maksudnya halaman<i> pekalongan cheater</i> yang pastinya ada saja info tips trik terbaru mengenai games online yang kamu mainkan seperti point blank yang di gunakan atau di mainkan oleh banyak sekali gamers di seluruh tanah air, jadi jika menginginkan info selengkapnya ke <a href="http://gosipartis-terkini.blogspot.com/2011/08/pekalongan-cheater-community.html">pekalongan cheater</a> aja.</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZXOD6ws8JTMGOqbw-5Zswh8dvkDrq3ugcYpI2Tu8BBKyarTtPGRgiJYBRXuoowyWD3S6xKcBta_aXNhG85ArX-10G5HULgKktRxwjaofh_6U4uciLk29hhvA16UM72hrYS-xQDXUUJK4/s1600/pekalongan+cheater.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZXOD6ws8JTMGOqbw-5Zswh8dvkDrq3ugcYpI2Tu8BBKyarTtPGRgiJYBRXuoowyWD3S6xKcBta_aXNhG85ArX-10G5HULgKktRxwjaofh_6U4uciLk29hhvA16UM72hrYS-xQDXUUJK4/s400/pekalongan+cheater.jpg" width="299" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;">Bermain games online sangat menyenangkan lebih seneng lagi jika permainan itu kita kuasai dan bisa memenangkan wah jadi lebih puas mainnya selain <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/10/pekalongan-cheater.html">pekalongan cheater</a> ada jug nih info review mengenai <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/10/wwwninjakitacom-ninja-kita-cheat.html">ninja kita</a> salah satu games online yang menceritakan tentang pertarunagn antara para ninja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak sekali games oline yang dimainkan oleh para gamers dan mulai banyak juga orang dewasa yang memainkan permainan online ini karena bermain game merupakan sarana untuk refreshing juga biar ga penat dan ga bete gitu loh, terima kasih dah mau datang di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> semoga hari mu menyenangkan ya.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-8184398660897970622011-10-11T19:36:00.000-07:002011-10-11T19:37:38.654-07:00www.ninjakita.com Ninja kita cheat<div style="text-align: justify;"><b>www.ninjakita.com Ninja kita cheat</b> permainan games online yang satu ini namanya <a href="http://indonesia-nie.blogspot.com/2011/08/wwwninjakitacom-ninjakita-cheat.html">ninja kita</a> perlu kamu siak dan juga kamu pelajari ya kalau kamu emang gamers sejati ya ga ini adalah salah satu games online yang berjenis fighting atau pertarungan satu lawan satu dan yang jelas isinya pemain ya ninja semua seperti naruto gitu. maska ga tau naruto sih hehehehe </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang jelas kalau kamu pengen langsng bermain dan juga informasi lebh lanjutnya liat saja ke <a href="http://www.ninjakita.com/">www.ninjakita.com</a> disitu lengkap dah semuanya ada buat kamu baca baca biar ngerti apa saja yang ada di ninja kita games online. tetapi jangan ampe lupa yang namanya belajar ya ntar kalau udah bermain games onlines biasanya lupa belajar makanya ingat sekolah lebih utama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Terima kasih dah mau membaca disini informasi yang lain juga ada tinggal kamu jalan jalan ke halaman yang lain koq oke semoga senang di <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/">serba serbi</a> ini.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5645213424688614659.post-61011915452975334752011-09-19T01:10:00.000-07:002011-09-19T01:11:25.122-07:00Drtuber | Video Drtuber.com<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ0gMy6xShQIx-jnIR2qHV6G87VsKKkuZdkMDc5D-5bmWYYckvgWeR64v1Qv-m53qddC7igptTdddvxYDBQGdw3JXvZpNzLCECmVgsVRK-Az5FWUF4J9o01KQXc843oeK1Dubd-x99mAU/s1600/ciri+wanita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ0gMy6xShQIx-jnIR2qHV6G87VsKKkuZdkMDc5D-5bmWYYckvgWeR64v1Qv-m53qddC7igptTdddvxYDBQGdw3JXvZpNzLCECmVgsVRK-Az5FWUF4J9o01KQXc843oeK1Dubd-x99mAU/s400/ciri+wanita.jpg" width="261" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Drtuber | Video Drtuber.com</b>. Penggemar koleksi video dewaa pasti ga asing lagi dengan <a href="http://gosipartis-terkini.blogspot.com/2011/08/drtuber-drtubercom.html">drtuber</a> kan, iyak betul sekali seperti <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/08/tube8-video-tube8com.html">tube8</a> dan yang lainnya drtuber memberikan sajian koleksi video dewasa online yang bisa kamu lihat sendiri dari rumah kamu, tetapi jika kamu adalah orang dewasa minimal sudah 20 tahun lah baru boleh. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Melihat tayangan atau live video online <b>drtuber</b> memberikan sedikit hiburan dan sajian menarik untuk dijadikan inspirasi agar otak ini ga buntu terus, tetapi jangan keterusan karena akan menyebabkan ketagihan nah itu bahaya nya karena setiap kali melihat ditakutkan melakukan hal hal yang diinginkan bisa runyam tuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi sekali lagi jika kamu merasa belum waktunya melihat <a href="http://serbaserbinie.blogspot.com/2011/09/drtuber-video-drtubercom.html">drtuber</a> jangan coba coba melihatnya karena akan menimbulkan efek samping yaitu menjadi dewasa sebelum waktunya. </div>Unknownnoreply@blogger.com0